Survei dilakukan pada 16 sampai 26 November 2016 dengan mewawancarai 500 responden yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi kotamadya dan gender. Margin of error dari survei ini sebesar plus minus 4,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 29,6 persen atau tertinggi. Duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat berada di urutan kedua dengan 26,6 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika Pilgub dilakukan saat data diambil, maka elektabilitas pertama ialah Agus-Sylvi 29,6 persen, kedua Ahok-Djarot 26,6 persen dan Anies-Sandiaga 26,4 persen," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun kepada wartawan, Kamis (1/12/2016) di Jakarta.
Menurut Rico ada tren penurunan elektabilitas Ahok-Djarot yang cukup signifikan dari bulan September ke November. Pada September lalu elektabilitas calon gubernur yang juga petahana 34,22 persen.
Sebaliknya tingkat keterpilihan Agus-Sylvi mengalami kenaikan tajam dari 21 persen di bulan September menjadi 29,6 persen di November.
Elektabilitas duet Anies-Sandi mengalami peningkatan tipis, dari 25,4 persen di September menjadi 26,4 persen.
Penurunan elektabilitas Ahok-Djarot, kata Rico tak bisa lepas dari kasus dugaan penistaan agama yang saat ini menjerat Ahok. "Jadi kalau kita melihat, ini (penurunan elektabilitas) tidak bisa kita lepaskan dari kasus penistaan agama," kata Rico.
Seperti diketahui sejak 16 November 2016, Ahok ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim dalam kasus dugaan penistaan agama. (erd/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini