"Sekarang di beberapa daerah sudah kita jadikan role model. Jadi di daerah sudah banyak kepala daerah yang punya inovasi. Jadi sehingga yangg sudah melakukan e-budgeting dan e-goverment kita jadikan model, supaya daerah lain tinggal niru saja," kata Asman di kantornya, Jalan Sudirman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2016).
"Di samping itu, kita sedang mempersiapkan bersama Kominfo, Kemenkeu dan Bappenas untuk membuat standar nasionalnya. Moga-moga di 2017 sudah go e-goverment dan e-budgeting," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asman mengatakan, sistem e-goverment bisa mengurangi kemungkinan bertemunya pengurus dan pemilik wewenang sehingga praktik pungli di tiap lembaga bisa berkurang. Dia juga berharap transaksi dengan uang tunai bisa dikurangi untuk pengurusan surat-surat di semua lembaga.
"Jadi dia hanya ketemu counter dan sistem. Yaitu dengan memperbaiki pelayanan publik yang selama ini konvensional diganti dengan IT," ujarn Asman.
"Sistem ini kita buat online, termasuk perbankan. Kemudian sistem alat bayar, jadi tidak pakai uang tunai tapi pakai ATM dan sejenisnya," tutupnya. (bis/idh)











































