Cerita ini disampaikan Gatot saat mengisi kuliah umum di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (29/11/2016). Bagi Gatot permintaan siswa itu sangat bermakna.
"Beberapa hari yang lalu saya tersentuh, seorang anak kelas satu SMP bicara kepada saya 'enak yah Panglima TNI sekarang hidup'," kata Gatot membuka cerita saat siswa SMP itu memulai dialog dengan dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Panglima TNI hidup kan diwarisi oleh para pahlawan yang mereka gugur mengorbankan darah, tenaga, dan nyawa. Kami seumur panglima belum tentu," jawab si anak dituturkan Gatot.
Bukan hanya anak belasan tahun, Mantan Kepala Staf Angkatan Daratan (KSAD) itu juga ditelepon seorang ulama yang meminta hal serupa. Bahkan, ulama tersebut menawarkan sorbannya menggunakan bendera merah putih sebagai tanda persatuan.
"Bayangkan, beberapa jam kemudian seorang ulama besar, yang tak mau disebutkan namanya menelepon saya. Pak Panglima, saya sudah mencium itu semuanya. Mari kita tunjukan Indonesia itu besar, mari kita buat nusantara bersatu kumpul semua," kenang Gatot.
"Jadi ini ide dari seorang anak SMP dan mungkin Tuhan berikan jalan ulama besar sampaikan seperti itu. Kalau perlu sorban saya pake merah putih kita tunjukan seperti dulu," lanjutnya.
Dari cerita tersebut, Gatot meminta seluruh elemen termasuk mahasiswa berjibaku menjaga keutuhan NKRI. Gatot tak lupa mengutip ungkapan Bung Karno tentang perjuangan.
"Perjuanganku lebih mudah melawan penjajah, perjuanganm akan lebih sulit menjaga bangsamu sendiri," ujar dia. (azf/idh)