Cak Imin di Depan Jokowi: Kalau Mau Didengar, Kursinya Harus Banyak

Cak Imin di Depan Jokowi: Kalau Mau Didengar, Kursinya Harus Banyak

Ray Jordan - detikNews
Selasa, 29 Nov 2016 16:59 WIB
Foto: Ray Jordan/detikcom
Jakarta - Ketum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa kader-kader PKB harus bekerja lebih keras agar mendapat banyak kursi. Dengan demikian, suara PKB akan lebih didengarkan.

"Yang kemarin itu yang saya omongkan begini. Kalau mau efektif peran PKB, maka kyai-kyai harus kerja lebih banyak lagi supaya kursinya banyak. Kalau kursinya banyak, pasti akan didengar lebih banyak. Kalau kursinya sedikit ya PDIP dulu dibanding PKB," kata Muhaimin di hadapan Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2016).

"Jadi, kemarin kan saya ngasih motivasi pada kyai Pak, mau didengar? Ya kursinya harus banyak, kalau kursinya sedikit," tambah Cak Imin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di depan Cak Imin, Jokowi juga menegaskan tidak menomorduakan PKB. Menurutnya semua partai sama.

"Enggak, semuanya sama," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan, semua bahan dan masukan dari partai politik pasti dicatat dulu. Untuk pelaksanaannya, perlu perhitungan yang membutuhkan waktu.

"Pasti dicatat dulu, pasti. Semua partai dicatat dulu, kalau enggak dicatat pasti lupa, dicatat semua. Pelaksanaannya tentu saja ada kalkulasi, ada hitung-hitungannya, itu saja. Tapi semua dicatat, enggak ada yang tidak dicatat, tahu-tahu dilaksanakan. Semuanya dicatat," kata Jokowi.

Pernyataan Muhaimin yang merasa PKB dinomorduakan itu disampaikan dalam acara Halaqah Ulama Rakyat dengan tema Tabayyun Konstitusi di Hotel Best Western, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (28/11).

"Saya bilang ke Hanif (Menteri Tenaga kerja Hanif Dhakiri) sekarang dalam koalisi pemerintah nomor dua. Usulan kita ke Presiden tidak seefektif PDI Perjuangan. PDI Perjuangan langsung dilaksanakan, kalau PKB dicatat dulu baru dilaksanakan," kata Muhaimin. (imk/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads