"Dia mengaku diajak pergi teman-temannya," kata ayah Singgih, Ahmad Muhsim, kepada detikcom di rumahnya, Selasa (29/11/2016).
Ahmad buru-buru menambahkan, teman-teman yang dia maksud adalah sosok yang tidak nyata. Singgih merasa sedang bersama teman-temannya, padahal tak ada teman sedesa yang menemaninya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malam itu, Singgih tak pulang. Keluarga bingung. Mereka mencari ke mana-mana, tapi hasilnya nihil. Teman-teman tak ada yang tahu keberadaan pria lulusan SMK itu.
Keesokan harinya, Sabtu (26/11), motor Singgih ditemukan di pinggir hutan yang berjarak sekitar 10 kilometer dari rumah. Tapi Singgih tak diketahui keberadaannya. "Kami lapor polisi pada Sabtu malam," kata Ahmad.
Polisi bergerak cepat. Mereka minta keterangan keluarga dan saksi-saksi. Minggu (27/11) pagi, ada laporan dari petani di sekitar hutan bahwa seorang pria ditemukan dalam kondisi linglung. Polisi datang mengecek dan ternyata pria itu adalah Singgih.
Kapolsek Kemiri AKP Karnoto yang dihubungi terpisah mengatakan, "Kami antar (Singgih) ke keluarga saat itu juga. Tidak ada luka di tubuhnya."
Hingga saat ini belum diketahui apa yang sesungguhnya terjadi pada Singgih. Saat detikcom bertandang, ia belum bisa diajak komunikasi secara intensif. Keluarga meminta tetangga yang berdatangan ke rumah dan semua orang tak menanyakan hal-hal yang membuat Singgih tambah linglung.
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom |
Halaman 2 dari 2












































Foto: Rinto Heksantoro/detikcom