Jenazah Sertu Bayu Korban Jatuh Heli TNI di Kaltara Akan Dipulangkan ke Dumai

Pekanbaru - Jenazah Sertu Bayu Sadeli Putra (28) salah satu korban meninggal di Heli Bell 214 yang jatuh di pegunungan Kalimatan Utara (Kaltara) merupakan prajurit asal Dumai, Riau. Dia sempat berpesan ke istrinya jika terjadi sesuatu saat bertugas minta dimakamkan di kampung halamannya.

"Kita tadi malam baru mendapat kabar jika Sertu Bayu meningal dunia dalam kecelakaan heli tersebut. Kabar itu kami terima dari istrinya di Bekasi," kata Adi Rahman tetangga korban dalam perbincangan dengan wartawan, Senin (28/11/2016).

Adi menceritakan, bahwa istri korban menghubungi pihak keluarganya di Dumai. Dalam perbincangan itu, Sertu Bayu pernah bercerita bila suatu saat dalam menjalankan tugasnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, dia minta untuk dikebumikan di Dumai.

Masih menurut cerita Adi, bahwa teman baiknya Sertu Bayu sekitar tiga bulan ini ditugaskan di Tarakan. Selama pisah dengan keluarganya, Sertu Bayu baru-baru ini sempat meminta istrinya untuk mengirimkan foto-foto lamanya.

"Sempat ada pesan itu tadi, kalau terjadi apa-apa dalam tugas, minta dikebumikan di Dumai," cerita Adi.

Masih menurut Adi, Sertu Bayu meninggalkan seorang istri dan dua orang anak. Anak keduanya baru berusia empat bulan. Sertu Bayu bertugas di Tarakan dan meninggalkan anak paling kecilnya saat itu berusia tujuh hari.

"Sejak tadi malam, pihak keluarga sudah melaksanakan yasinan. Dan tadi pagi datang anggota TNI menanyakan soal proses pemakaman. Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kepada TNI untuk proses pemakaman tersebut," kata Adi.

Masih menurut Adi, Sertu Bayu adalah teman bermainnya sejak kecil. Dia dikenal warga setempat sangat baik dan santun. Kabar kepergian Sertu Bayu membuat warga sekitar rumahnya berduka.

"Kami warga di sini, merasa kehilangan dia. Dia itu sangat baik dan pandai bergaul, dia tidak sombong. Sertu Bayu merupakan anak ke lima dari sembilan bersaudara," kata Adi. (cha/rvk)