"Usai salat Jumat, pimpinan GNPF tidak bisa tinggalkan umat di sana (Monas). Pimpinan GNPF akan menyapa umat sekaligus melepas mereka pulang dengan tertib ke daeragnya. Mana yang pulang ke utara, aelatan, timur dan barat akan ada pimpinan GNPF yang menyapa, meyalami dan menjelaskan agar pulang dengan tertib," kata Ketua Pembina GNPF MUI, Habib Rizieq, dalam acara konferensi pers bersama di kantor MUI, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
Menurut dia, kegiatan yang akan digelar super damai itu hanya berlangsung hingga siang hari. "Ini perlu waktu (pemimpin GNPF menyapa umat Islam). Itu cukup sampai Jumat saja karena kalau sampai asar membuat sulit (pemulangan) akan akan datang gelap," ujar Habib Rizieq.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tito menegaskan adanya aturan mengenai unjuk rasa yang dilarang mengganggu ketertiban umum dan hak asasi orang lain. Karena itu aksi damai akhirnya diputuskan digelar di Monas.
"Akhirnya kita mencapai kesepakatan dilaksanakan di Monas dari jam 8 sampai jam 1 dalam bentuk kegiatan suci, kegiatan keagamaan, zikir, tausiyah dan diakhiri salat bersama. Ini tidak melanggar hukum. Saya yakini dengan kehadiran saudara-saudara kita melaksanakan kegiatan tersebut didengar banyak pihak tentang apa yang ingin disampaikan," tutur Tito.
(aan/fdn)