"Karena medsos ini bebas tanpa identitas. Bahkan, orang bisa menyembunyikan identitasnya. Maka dengan itu, bebas maki-maki, menghujat, tanpa kikuk dan mereka enak karena identitas tersembunyi," ujar Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Prof Dr Jimly Asshiddiqie, saat dihubungi detikcom, Jumat (25/11/2016).
Jimly merasa miris melihat realita di medsos. Setiap orang bebas menghujat atau mencaci maki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi medsos yang seperti ini memaksa pengguna untuk bisa menahan diri. Menurut Jimly, bukan hanya kiai, Tuhan pun dihujat di Medsos.
"Himbauan saya, siapa yang mau hidup di dunia medsos harus melatih kesabaran. Harus siap untuk dihujat, siap untuk dimaki," kata Jimly.
Jimly berpesan agar pengguna medsos tidak memposting yang bisa menimbulkan keributan. Selain itu, jika ada ada yang tidak kuat dengan postingan di medsos lebih baik menghindar.
"Tidak menyebar permusuhan dan kebencian. Tapi bagi yang tidak kuat (hujatan di medsos), seharusnya keluar saja," kata Jimly.
(aik/rvk)











































