Hari Guru, Peserta Upacara di Purwakarta Gunakan Sarung dan Peci

Hari Guru, Peserta Upacara di Purwakarta Gunakan Sarung dan Peci

Tri Ispranoto - detikNews
Jumat, 25 Nov 2016 16:20 WIB
Foto: Tri Ispranoto/detikcom
Purwakarta - Sebulan terakhir ini Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, menginstruksikan agar pegawai pemerintahan, guru, dan pelajar pria mengenakan sarung dan peci atau kopiah sebagai seragam setiap Hari Jumat.

Hal tersebut pun berlaku pada hari ini yang bertepatan dengan Hari Guru Nasional, Jumat 25 November 2016. Hari guru yang diperingati serentak dengan menggelar upacara di seluruh kecamatan itu diikuti oleh para guru yang terlihat kompak mengenakan seragam tersebut.
Hari Guru, Peserta Upacara di Purwakarta Gunakan Sarung dan PeciFoto: Tri Ispranoto/detikcom

Sekdisdikpora Kabupaten Purwakarta, Purwanto mengungkapkan, sejak Bupati Dedi mengeluarkan instruksi penggunaan sarung dan peci pihaknya telah mengirimkan surat edaran agar para guru dan pelajar pria turut mengenakannya.

"Dan kebetulan hari ini Jumat jadi kita tetap pakai tradisi sarungan saat upacara," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang terlihat dalam upacara yang digelar di Alun-alun Kecamatan Plered. Para peserta pria secara kompak mengenakan sarung berbagai motif dan warna. Sementara bagian kepala mereka ada yang menggunakan peci, kopiah, bahkan iket khas Sunda.
Hari Guru, Peserta Upacara di Purwakarta Gunakan Sarung dan PeciFoto: Tri Ispranoto/detikcom

Uniknya pengibar bendera pun tetap mengenakan pakaian serupa. Rupanya sarung tidak membuat langkah mereka menuju tiang bendera tersendat, dan pengibaran bendera merah-putih pun berjalan mulus.

"Ini pertama kali kita pakai sarung untuk upacara," jelas salah seorang guru asal SD Warung Kandang, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Dedi (39).

Dedi merasa, penggunaan setelan tersebut membuatnya nyaman dan tidak terganggu saat upacara. Selain itu menggunakan sarung dan peci atau kopiah sama dengan melestarikan kebudayaan Indonesia layaknya batik yang tersebar berbagai motif dan warna dari Sabang sampai Merauke.

Bahkan saat berada di dalam kelas pun, Dedi merasakan suasana religius seperti di lingkungan pesantren. Terlebih dalam waktu dekap Pemkab Purwakarta memasukan kurikulum baca, tulis, dan kajian Al Quran dan Kitab Kuning bagi pelajar SD dan SMP negeri.
Hari Guru, Peserta Upacara di Purwakarta Gunakan Sarung dan PeciFoto: Tri Ispranoto/detikcom

Seperti diketahui, Bupati Dedi mencanangkan penggunaan kain sarung dan peci atau kopiah setiap Hari Jumat pada saat menjadi pemimpin apel dalam rangka Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober 2016 lalu.

Menurut Dedi, kain sarung merupakan warisan fashion Indonesia seperti kain batik. Pasalnya di Indonesia terdapat banyak macam kain sarung dengan berbagai istilah, motif, hingga warna. (ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads