Dalam foto yang beredar, tampak Tito tengah dikelilingi para netizen dalam sebuah adegan foto bersama dengan gaya wefie. Di media sosial juga, berhembus tuduhan yang menyebutkan kelompok netizen itu sebagai pendukung Basuki T Purnama di Pilgub DKI. Disebut pula pertemuan itu membahas hal tertentu.
Mabes Polri mengklarifikasi, memastikan tuduhan tersebut tak berdasar. Pertemuan Tito dengan para netizen itu merupakan bagian dari program Humas Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rikwanto mengatakan, dalam pertemuan antara humas Mabes Polri dengan para netizen, Kapolri Jenderal Tito Karnavian rupanya bersedia hadir untuk berkomunikasi dan memberikan pengarahan mengenai penggunaan media sosial yang benar.
"Nah, salah satunya yang kemarin itu. Dan kebetulan Pak Kapolri kita laporkan, mau memberikan arahan," jelas Rikwanto.
Rikwanto menyatakan para netizen itu hanyalah masyarakat biasa dan bukan pendukung siapapun. Dia juga meminta publik untuk cerdas dalam menelaah konten yang diunggah di media sosial, agar tak menjadi kesalahpahaman.
"Itu kan fitnah, kan saya bilang tadi. Semua gambar kan bisa dibuat macem-macem di bawahnya, captionnya. Saya lagi jalan di pasar kan bisa dibilang lagi ngapain. Jangan terlalu percaya, itu (yang di dalam foto bersama Kapolri), itu netizen-netizen, programnya humas. Makanya tolong diluruskan," kata Rikwanto.
Namun Rikwanto tak menjelaskan kapan pertemuan Tito dengan para netizen itu digelar. Dia hanya menyebut pertemuan digelar dalam beberapa waktu terakhir.
"Bulan ini lah," kata Rikwanto. (rni/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini