Menurut Tito Karnavian, polarisasi dan keterbelahan masyarakat akibat adanya Pilkada adalah legal dalam proses demokrasi. Meskipun ada potensi konflik, Polri akan mengelola momentum tersebut dengan baik.
"Indonesia dibangun berdasarkan perbedaan, ada suku, agama, ras dan lainnya. Tapi justru perbedaan itu yang memperkuat kekayaan kita," kata Tito Karnavian usai menghadiri istigasah bersama ribuan santri dan kiai se-Banten di Masjid Albantani, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Jumat (25/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mari laksanakan pesta demokrasi dengan baik, gunakan hak pilih sesuai hatinya. Tapi jangan memaksa memilih orang lain untuk memilih calon tertentu. Siapa pun yang terpilih, itulah yang kredibel," kata Tito.
Terakhir, kata Tito, jika pesta demokrasi Pilkada yang serentak ini selesai, ia mengajak masyarakat untuk saling berangkulan kembali. Siapa pun yang menang di Pilkada setiap daerah jangan terlalu ber-euforia dan besar kepala. Begitu pun yang kalah agar jangan berkecil hati. (bri/dhn)











































