Agus Yudhoyono, Ahok, dan Anies Tarung Ide Soal Olahraga, Siapa Unggul?

Adu Gagasan

Agus Yudhoyono, Ahok, dan Anies Tarung Ide Soal Olahraga, Siapa Unggul?

Danu Damarjati - detikNews
Kamis, 24 Nov 2016 11:11 WIB
Foto: Ilustrator Edi Wahyono
Jakarta - Tiga pasangan calon di Pilgub DKI 2017 punya program memajukan olahraga di Jakarta. Di antara Agus Yudhoyono, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Anies Baswedan, siapa yang paling unggul idenya soal olahraga?

Agus-Sylvi

Agus Yudhoyono, Ahok, dan Anies Tarung Ide Soal Olahraga, Siapa Unggul?Foto: Agung Pambudhy


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menyatakan akan meningkatkan prestasi olahraga para atlet Jakarta. Caranya, dengan meningkatkan fasilitas olahraga. Kedua, pelatih olahraga harus dipastikan kualitasnya. Ketiga, kesejahteraan atlet juga harus dipastikan.

"Kita ingin prestasi olahraga meningkat dan itu butuh banyak faktor. Fasilitas harus ditingkatkan, kemudian pelatihnya kita berikan yang terbaik dan kesejahteraan atlet kita tingkatkan," kata Agus saat berkampanye di lapangan futsal, Jalan Bangka XI, Kelurahan Bangka, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/11/2016).

Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini menilai prestasi Provinsi DKI Jakarta di Pekan Olahraga Nasional (PON) menurun. Padahal, kata dia, anggaran yang dimiliki DKI cukup besar. Termasuk untuk sepakbola, Agus ingin memajukan klub sepakbola Persija Jakarta. Dia menjanjikan tempat bertanding untuk Persija, sebagaimana diketahui tempat bertanding klub sepakbola adalah stadion.

"Tentu saya akan memiliki prioritas meningkatkan kualitas dan prestasi sepakbola Jakarta khususnya Persija karena kan belum punya tempat yang layak. Baik untuk latihan maupun bertanding dengan terhormat," sebut Agus.

Pada Selasa (22/11/2016), Agus menyatakan lagi rencananya untuk membangun Persija Jakarta. Dia ingin rekruitmen atlet bisa lebih profesional, juga skema insentif kepada kesebelasan perlu lebih terjamin.

"Saya serius bangun Jakmania dan Jakarta," janji Agus.


Ahok-Djarot

Agus Yudhoyono, Ahok, dan Anies Tarung Ide Soal Olahraga, Siapa Unggul?Foto: Agung Pambudhy


Untuk pasangan Ahok-Djarot, pembangunan olahraga berarti pembenahan sistem. Ahok ingin merombak sistem pelatihan atlet. Dia ingin membubarkan Pemusatan Pelatihan Daerah (Pelatda) yang menjadi program Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI.

"Saya membuat konsep berbeda, yang membuat orang KONI agak marah kepada saya. Saya sampaikan buat apa habiskan ratusan miliar di KONI untuk pelatda? Saya tanya ada berapa medali emas Olimpaide yang didapatkan (kontingen Indonesia dari atlet DKI)?" ucap Ahok di kantor detikcom, Kamis (10/11/2016).

Ahok ingin menghidupkan klub-klub olahraga. Karena dia melihat atlet-atlet terbaik dihasilkan dari klub-klub partikelir. Bila klub yang bersangkutan mampu menghasilkan atlet yang berkualitas dan berprestasi, bonus dari pemerintah akan diberikan ke klub tersebut.

"Atlet yang bisa juara PON kasih Rp 1 miliar, SEA Games Rp 2 miliar, Asian Games Rp 3 miliar, juara internasional Rp 4 miliar, Olimpiade Rp 5 miliar. Kemudian muncul pertanyaan klub bisa jahat dong, Pak? Kalau klub-nya jahat kira-kira atlet mau bentuk klub enggak? Tentunya atlet akan bentuk klub sendiri. Kalau klub jahat, atlet akan kabur. Si atlet akan bilang kalau klub tidak ada atlet maka klub itu akan habis. Itu salah satu solusi," tutur dia.

Dia juga ingin membiayai atlet untuk berlatih di negara-negara yang kotanya punya hubungan 'sister city' dengan Jakarta. Biayanya, kata Ahok, masih bisa terjangkau oleh DKI. Paling banyak, mereka akan menghabiskan Rp 30 miliar. Itu cukup untuk membiayai latihan seribu atlet di luar negeri dengan biaya Rp 30 juta sebulan.

Ahok juga tak akan memaksa DKI untuk memenuhi semua cabang olahraga. Hanya cabang olahraga yang berprestasi saja yang akan dikirimkan DKI. Tak masalah bila cabang olahraga itu sedikit, yang penting juara.

"Bagi saya cabang yang belum beres (prestasinya), enggak usah dikirim ke Olimpiade. Kirim dulu atlet-atletnya sekolah ke luar negeri, kalau sudah bagus baru dikirim," ucap Ahok.

Untuk Persija, Ahok juga menjanjikan pembangunan stadion. Salah satu yang segera dirampungkan yakni stadion di Taman BMW, Jakarta Utara.

"Kita mau tunggu Taman BMW. Salah satunya di Pesanggrahan kita lagi mau beli tanah (untuk stadion). Pasti (untuk membangun stadion di Jakarta)," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).

Dalam dokumen Visi-Misi Ahok dan Djarot, setidaknya ada 3 program terkait bidang olahraga. Berikut adalah 3 program tersebut:

  • Membangun dan merevitalisasi GOR untuk setiap cabang olahraga dengan retribusi yang kompetitif atau kerja sama dengan pihak ketiga agar pengelolaan GOR mandiri dan berkualitas.
  • Mendukung klub-klub olahraga dengan pemberian insentif kepada klub yang telah berhasil membina atlet memenangkan kejuaraan tingkat regional, nasional, dan internasional.
  • Menjadikan Lapangan Banteng sebagai pusat olahraga warga kota yang dapat beroperasi selama 24/7 lengkap dengan fasilitas olahraga penunjang yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga


Anies-Sandiaga

Agus Yudhoyono, Ahok, dan Anies Tarung Ide Soal Olahraga, Siapa Unggul?Foto: Agung Pambudhy


Dari kampanye-kampanye yang mereka jalankan, ada satu ide dari Anies-Sandiaga yang mencolok dalam hal olahraga. Pasangan yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini ingin memajukan sepakbola di Jakarta.

Mereka ingin membangun stadion di Jakarta sekelas stadion megah di negara lain, sebut saja Old Trafford milik Manchester United dan Alianz Arena milik Bayern Muenchen. Stadion ini untuk Persija Jakarta.

"Stadionnya nanti bertaraf internasional ya. Rumputnya nanti seperti di Manchester United. Tempat duduknya bakal seperti di Jerman, Bayern Munchen ya," ujar Sandiaga di Perintis Futsal, Cakung, Jakarta Timur (17/11/2016).

Lalu dari mana duit untuk membangun stadion sekeren itu? Anies Baswedan menjelaskan, bila pembangunan dan perawatan stadion semacam itu dibebankan ke pemerintah maka itu tak akan maksimal. Dia belajar dari pengalaman yang sudah-sudah, proyek yang dijalankan pemerintah biasanya hasilnya lebih buruk ketimbang yang dikerjakan swasta.

"Kalau hanya mengandalkan APBN atau APBD dan pengelolaan oleh Pemda sudah banyak contoh, perawatannya tidak baik. Kalau dengan kemitraan akan menguntungkan semua pihak," kata Anies di Prestasi Futsal, Cakung, Jakarta Timur (17/11/2016).

Toh Sandiaga juga merupakan tokoh pengusaha. Maka perkara menjalin kemitraan dengan pengusaha swasta bukanlah hal yang sulit. Justru kerjasama dengan swasta dipandang bisa menghasilkan keuntungan bagi Pemprov DKI. Maka pembangunan stadion yang bagus untuk Persija akan dikerjasamakan dengan pihak swasta.

"Di banyak tempat di dunia, olahraga itu menjadi bagian dari pariwisata, menjadi tourism sendiri. Adanya stadion ini, itu konteksnya membangun kemitraan karena ada potensi bisnis yang cukup besar (pariwisata) karena investor swasta pun memungkinkan," kata Anies.

Anies-Sandiaga dan timnya sudah merancang gambaran dari stadion yang bakal sekelas Old Trafford itu. Stadion akan seluas 76.000 meter persegi yang dibangun di kawasan seluas 500.000 meter persegi. Stadion dirancang dengan kapasitas 75.000 tempat duduk.

Sederet fasilitas dijanjikan, mulai dari lapangan bola standar internasional, jalur atletik, lapangan indoor, jalur jogging, ruang terbuka publik, hingga asrama atlet dan museum sepakbola serta patung legenda sepakbola Jakarta.


Demikianlah rencana program ketiga pasangan calon di Pilgub DKI 2017 untuk memajukan olahraga. Mana menurut Anda yang paling baik?

(dnu/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads