Akom kemudian bercerita jika dia adalah orang kampung yang lulus dari pesantren di Purwakarta, dia kemudian sekolah di Jakarta dan sejak kecil bercita-cita jadi politisi. Akhirnya dia bisa menjabat sebagai anggota DPR sejak 1997.
"Alhamdulilah kesampaian, saya bersyukur kepada Allah sampai hari ini. Insya Allah saya selama mengabdi kepada partai, negara ini dan saya akan selalu menyampaikan kepada teman-teman saya ini pengabdian terakhir sebagai anggota DPR," kata Ade di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah sampaikan 2019 saya tidak mencalonkan lagi. Jadi plong hati pikiran saya. Enggak disuruh pun saya begitu. Saya tidak punya agenda lagi di dewan perwakilan rakyat kecuali menjalankan tugas yang ada. Sekarang menuntaskan sampai keanggotaan saya sampai 2019," kata dia.
Akom, sapaan Ade, sudah mantap terkait keputusannya tidak akan maju dalam Pileg 2019. Soal apakah masih akan di Golkar dia belum bisa memastikan jawabannya itu.
"Begini, kalau saya menyampaikan, itu kan partai hanya alat perjuangan. Saya mengabdi bisa melalui partai sebagai alat perjuangan, bisa tidak. Yang paling penting saya harus jaga integritas sebagai makhluk manusia," katanya.
"Jadi itu yang saya selalu mempertimbangkan apa kata dunia, apa kata orang kalau saya begini. Saya tidak mau nanti dunia dan orang mengatakan loh Akom enggak punya integritas. Saya enggak mau," tambahnya.
Lantas apakah Akom sudah legowo dengan pencopotan dirinya saat ini?
"Saya bilang tadi saya kerja buat negara ini. Apapun buat negara ini, pasti akan saya lakoni dengan baik," kata dia.
Jika dicopot sebagai Ketua DPR, beredar kabar Akom dikembalikan jabatan sebagai Ketua Fraksi. Dia tidak mau berandai-andai mengenai kemungkinan itu.
"Saya bilang tadi, saya belum mengandai-andai, karena saya belum lihat suratnya. Nanti kalau sudah lihat suratnya, saya akan berikan penjelasan kepada teman-teman," sahutnya.
Akom tidak mempermasalahkan soal pencopotan jabatannya dari Kursi Ketua DPR. Dia mengaku masih bisa mengabdi di tempat lainnya.
"Ya. Mengabdi kepada negara ini kan tidak harus ketua DPR saja, banyak. Dunia saya dari kecil politik, yaudah," urainya. (ams/erd)