Melalui acara bertajuk 'Pelatihan Tingkat Lanjut Duta Damai di Dunia Maya Tahun 2016', BNPT ingin Duta Damai ini nantinya untuk memerangi 'terorisme' di dunia maya.
Acara yang digelar di Ballroom Mezzanine Hotel Aryaduta, Jalan Prapatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016), merupakan tindak lanjut dari pelatihan Duta Damai sebelumnya yang dilakukan di empat kota besar di Indonesia, yaitu Medan, Makassar, Jakarta dan Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di dunia maya ini penuh dengan konten radikal. Oleh sebab itu dibentuklah PMD untuk memonitoring dan menganalisis perkembangan propaganda, memerangi radikalisme di dunia maya dan juga melaksanakan pengelolaan multimedia sebagai instrumen kontra propaganda," ujar Kasubdit Pengawasan dan Kontra Propaganda BNPT Letkol Pas Sujatmiko dalam sambutannya.
Sujatmiko mengatakan propaganda sekarang penyebarannya masif. Dia menekankan peran anak muda untuk melawan hal tersebut
"Kita memerlukan bantuan generasi muda untuk memerangi propaganda dengan bahasa anak muda," Kata Sujatmiko.
Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius menyambut positif pelatihan 'pasukan' duta damai ini. Dia menambahkan bahwa Duta Damai ini harus diperbanyak anggotanya.
"Kenapa kami memilih generasi muda? Karena 64,7 persen masyarakat Indonesia yang membuka internet dan smartphone adalah anak muda," ujarnya.
![]() |
Dia menuturkan faktor anak muda dengan bahasa kekiniannya juga sangat berpengaruh untuk mereduksi radikalisme di media sosial.
"Bahasa gaul itu penting. Kita mengandalkan bahasa-bahasa anak muda agar pesan damai tersebut lebih efektif tersalurkan. Media sosial juga dipilih. Contoh kasus Jessica. Ini bisa terungkap karena media sosial, masyarakat menyebar soal kasusnya sehingga kasusnya terungkap," terangnya.
Suhardi juga sangat mengapresiasi pelatihan ini. Dia berharap pelatihan ini dapat menjadi aset yang bagus bagi BNPT sebagai lembaga pemerintahan untuk penanganan terorisme. Dia juga mengajak generasi muda untuk bergabung menjadi duta damai.
"Bagi anak muda yang masih mencari jati diri, bisa bergabung bersama kita," kata Suhardi. (dhn/dhn)