Pengurus Pusat GP Ansor Larang Kadernya Ikut Aksi 2 Desember

Pengurus Pusat GP Ansor Larang Kadernya Ikut Aksi 2 Desember

Mukhlis Dinilah - detikNews
Senin, 21 Nov 2016 20:51 WIB
Pengurus Pusat GP Ansor Larang Kadernya Ikut Aksi 2 Desember
Foto: Mukhlis Dinilah/detikcom
Bandung - Pengurus Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor melarang seluruh kader Ansor dan Banser di Indonesia terlibat aksi 2 Desember 2016. Mereka memandang aksi gelar sajadah di jalan tersebut lebih besar mudharatnya dibandingkan manfaatnya.

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan dalam agama Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk melaksanakan salat Jumat di jalanan. Sehingga, sambung dia, pihaknya menyakini hal itu sudah tidak sesuai dengan tuntunan agama.

"Ansor tetap melarang kadernya untuk ikut aksi gelar sajadah itu. Karena tidak ada tuntunan dalam agama kami, solat Jumat dilakukan di jalan raya. Kami menyakini dan ketahui salat Jumat harus di tempat yang disepakati selain masjid," kata Yaqut kepada wartawan via telepon di kantor PWNU Jabar, Jalan Galunggung, Senin (21/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya seharusnya tidak perlu ada aksi lanjutan setelah 4 September lalu. Sebab, proses hukum terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terus berlanjut pasca ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penistaan agama.

"Seharusnya percayakan saja kepada aparat penegak hukum terkait kasus Ahok ini. Kita tinggal mengawal dengan cara-cara yang baik, tidak usah turun lagi ke jalan," ujarnya.

Yaqut menilai penistaan agama itu tidak hanya seperti yang dilakukan oleh Ahok saja. Akan tetapi, melakukan sesuatu hal yang merugikan banyak orang dengan mengatasnamakan agama juga termasuk penistaan. Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok radikal ISIS.

"Melakukan sesuatu atas nama agama tapi tidak sesuai tuntunan itu penistaan juga. Seperti ISIS yang melakukan perusakan, membunuh orang mengatasnamakan agama," tutur Yaqut.

"Kami melihat adanya kelompok radikal yang ingin memanfaatkan situasi ini. Mereka ingin memecah belah NKRI," kata Yaqut.

Sekretaris PW GP Ansor Jabar Johan Jauhar Anwari menegaskan pihaknya tidak akan terlibat pada aksi 2 Desember mendatang. Hal itu sesuai dengan instruksi pimpinan pusat kepada seluruh pengurus dan kader Ansor di wilayah.

"Kami mempertegas saja bahwa kami tidak akan ikut aksi demo 2 Desember nanti. Karena sejak awal pimpinan sudah menginstruksikan untuk tidak turun ke jalan," kata Johan.

Menurutnya dalam kasus penistaan agam oleh Ahok ini, pihaknya sudah mempercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Namun, umat islam tentunya berkewajiban untuk mengawal proses hukum tersebut agar seadil-adilnya.

"Ahok sudah jadi tersangka, kita percayakan saja kepada hukum. Kita sebagai negara hukum dan umat islam awasi saja. Supaya berjalan dengan baik," ujar Johan.
Halaman 2 dari 2
(bbn/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads