"Jadi tadi saya juga laporkan kepada Presiden mengenai masalah yang terbaru yang terjadi pada hari Sabtu (19/11) malam kemarin," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Retno menjelaskan, sehari setelah kejadian, dirinya melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Malaysia dan pihak Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Retno, dia juga telah menyampaikan laporan ke Jokowi mengenai pentingnya penekanan peningkatan keamanan di wilayah perairan Malaysia.
"Saya juga tekankan mengenai pentingnya bagi pemerintah dan otoritas Malaysia untuk dapat meningkatkan keamanan di wilayah air mereka.
Karena sudah sangat jelas bawah ini merupakan kesepakatan yang sudah disetujui pada saat kita berbicara secara bertiga sejak dari di Yogya pada bulan Mei," katanya.
"Hal yang sama saya sampaikan juga kepada advisor Presiden Duterte mengenai masalah keamanan. Jadi kita tetap akan terus bekerja dan kita akan menyampaikan concern yang sama," tambah Retno.
Retno juga mengatakan, sebaiknya pengetatan keamanan tidak hanya dilakukan di wilayah perairan Sulu, Filipina saja.
"Di jalur-jalur kapal-kapal batubara kita, tetapi juga di perairan perairan di wilayah Malaysia, di mana para nelayan kita bekerja mencari ikan. Dan saya juga sudah melakukan pertemuan dengan asosiasi pemilik kapal di Sandakan. jadi dari semua layer sudah kita temui, kita sampaikan concern kita dan semua tadi saya laporkan kepada Bapak Presiden," jelas Retno. (jor/fdn)