Menurut Dedi, selama ini tawuran antar pelajar di Kabupaten Purwakarta hanya dilakukan oleh oknum pelajar dari empat sekolah swasta. Bahkan karena kejadian itu terus berulang hingga puncaknya menelan korban jiwa maka pemerintah mencabut izin keempat sekolah tersebut.
"Selama ini yang sering berkelahi atau tawuran pasti langganan empat sekolah swasta itu. Dan saya tahun 2014 lalu sudah menutup keempat sekolah itu," kata Dedi, Senin (21/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dalam perjalanannya yayasan keempat sekolah tersebut mengajukan gugatan ke PTUN di Bandung. Hasilnya PTUN menggugurkan putusan pemerintah dan keempat sekolah tersebut bisa kembali buka dan beraktifitas seperti biasa.
"Sekarang bisa lihat sendiri dari semenjak digugurkan oleh PTUN mereka berkelahi dan tawuran lagi. Sampai kemarin di Pasawan ada dua pelajar jadi korban lagi," tuturnya.
Lebih lanjut Dedi mengungkapkan, perkelahian atau tawuran selama ini sudah mendarah daging di empat sekolah tersebut. Sehingga keputusannya untuk menutup dan tidak lagi memberikan izin operasi yakni salah satu langkah menutup mata rantai 'tradisi' perkelahian dan tawuran yang diturunkan dari kakak kelas pada adik kelas.
Langkah tersebut merupakan langkah akhir, pasalnya para pelajar di keempat sekolah tersebut tidak lagi mempan diberi sanksi sehingga tawuran terus berulang.
"Sebenarnya bukan ditutup sepenuhnya. Tapi menghabiskan pelajar yang masih bersekolah di situ. Target saya dihentikan dulu, dihabiskan dulu sampai semua yang sekolah selesai. Nanti baru bisa buka lagi dan lahir generasi tanpa tawuran," beber pria yang akrab disapa Kang Dedi itu.
Saat ini, kata Dedi, pihaknya sudah menerima banyak keluhan dari masyarakat agar pemerintah kembali bertindak tegas agar empat sekolah tersebut kembali ditutup karena dianggap sudah meresahkan. Namun pihaknya masih mengkaji sehingga nantinya aspirasi tersebut tidak lagi terganjal di PTUN.
"Kalau tanya kenapa sekarang masih ada tawuran atau perkelahian pelajar di Purwakarta, tanyakan saja pada PTUN kenapa waktu itu digugurkan," ucap Dedi.
Polisi juga telah menangkap dua pelajar SMK swasta di Kabupaten Purwakarta, yang terbukti menganiaya menggunakan senjata tajam terhadap dua orang pelajar dari sekolah lain. Dua korban mengalami luka bacok.
Baca juga: 2 Pelajar Pelaku Pembacokan 2 Siswa di Purwakarta Ditangkap Polisi (nwy/ega)