"Yang dilihat itu, pertama, selalu korupsinya dahulu. Baru TPPU-nya. Ya jadi wajar. Memang sepantasnya begitu. Memang itu standar itu sudah pakem," ujar Saut di Plaza Festival, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (18/11/2016).
Menurut Saut, KPK sedang mendalami bukti Nur Alam untuk menjeratnya. KPK sedang bekerja serius untuk mengungkap hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saut menuturkan akan merunut bukti untuk mengembangkan kasus Nur Alam. "Biasanya kita enggak akan berhenti pada satu. Kalau gitu, enggak adil dong. Kita enggak biasa berhenti. Contohnya PUPR. Kan itu diturut terus pelan-pelan," pungkasnya. (bag/bag)











































