Umat Islam dan Aparat Rapikan Gereja di Samarinda Pasca Bom, Suasananya Sejuk

Umat Islam dan Aparat Rapikan Gereja di Samarinda Pasca Bom, Suasananya Sejuk

Herianto Batubara, Idham Kholid - detikNews
Jumat, 18 Nov 2016 16:51 WIB
Foto: Relawan Pembersih Masjid ikut rapikan Gereja Oikumene Samarinda (Greg Tanari/Facebook)
Samarinda - Aparat dari TNI-Polri bersama Relawan Pembersih Masjid ikut terlibat merapikan dan membersihkan Gereja Oikumene Samarinda, Kalimantan Timur, yang rusak akibat aksi pelemparan bom molotov pada Minggu (13/11) lalu. Kapolres Samarinda Kombes Setyobudi Dwiputro merasakan suasananya begitu sejuk.

Kombes Setyobudi beserta jajarannya ikut terlibat dalam merapikan dan membersihkan Gereja Oikumene, Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan, Samarinda, Kalimantan Timur. Acara dimulai dari pukul 08.00-10.00 WITA.

"Ada banyak yang terlibat, 100-an orang lebih. Itu ada Muspika, Danramil, camat, lurah, RT RW, Kesbangpol wali kota, tokoh-tokoh agama dari Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan lainnya," kata Setyobudi saat dihubungi detikcom lewat telepon, Jumat (18/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umat Islam dan Aparat Rapikan Gereja di Samarinda Pasca Bom, Suasananya SejukFoto: Relawan Pembersih Masjid ikut rapikan Gereja Oikumene Samarinda (Greg Tanari/Facebook)

"Semua ikut terlibat membersihkan dan merapikan lagi gereja tersebut. Suasananya sejuk," ujarnya. Relawan Pembersih Masjid (RPM) At Taqwa Kelurahan Harapan Baru Samarinda juga ikut serta dalam aksi kebersamaan antarumat beragama ini.

Setyobudi mengatakan, usai merapikan dan membersihkan gereja, gotong-royong itu berlanjut dengan membersihkan sebuah masjid tanpa nama yang letaknya sekitar 100 meter dari Gereja Oikumene. Di masjid inilah teroris Juhanda, pelaku pelempar bom molotov di depan Gereja Oikumene, Sabtu (13/11) lalu, tinggal.

Baca juga: Relawan Masjid Ikut Rapikan Gereja di Samarinda Pasca Bom: Ini Toleransi

"Masyarakat sudah meninggalkan masjid tanpa plang nama itu dari tahun 90-an karena ada beda paham. Makanya tadi dirapikan dan dibersihkan juga. Lalu salat jumat bersama, habis itu syukuran dan memberikan nama masjidnya Al Islah," jelas Setyobudi.

Umat Islam dan Aparat Rapikan Gereja di Samarinda Pasca Bom, Suasananya SejukFoto: Relawan Pembersih Masjid ikut rapikan Gereja Oikumene Samarinda (Greg Tanari/Facebook)

Dia berharap masyarakat sekitar bisa memanfaatkan Masjid Al Islah itu untuk beribadah dengan baik. Masjid itu harus dimanfaatkan agar tidak ditempati oleh orang-orang yang beda paham.

Ketua Relawan Pembersih Masjid At Taqwa Kelurahan Harapan Baru H Machfut Kartono (60) sebelumnya juga telah menyampaikan alasan mereka ikut merapikan dan membersihkan gereja itu. Menurutnya, itu adalah bagian dari toleransi antarumat beragama.

"Alangkah baiknya kalau kami ikut terjun membersihkan gereja. Ini toleransi antarumat beragama. Sesama umat beragama harus saling hormat menghormati. Bangsa Indonesia jangan mau dipecah-belah dan terprovokasi," jelasnya saat dihubungi detikcom lewat telepon. (hri/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads