Bukan cuma GT Cimanggis Utama arah Jakarta yang dibongkar, di arah sebaliknya, arah ke Bogor, GT Cibubur Utama juga akan dibongkar.
"Selama ini kalau ke arah Jakarta ambil kartunya di GT Cibubur Utama, dan ke arah Bogor kan bayarnya di GT Cimanggis. Nantinya kedua gerbang tol tersebut dibongkar," jelas AVP Corporate Communication PT Jasa Marga, Dwimawan Heru pada wartawan, Kamis (17/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditanya apakah pembongkaran dua gerbang tol itu karena menyebabkan kemacetan, Dwimawan mengakui bahwa selama ini ada masukan masyarakat tentang kemacetan menjelang dua gerbang tol itu.
Dengan ditutupnya dua gerbang tol itu pada Juni 2017, maka pembayaran akan dilakukan di titik masuk Tol Jagorawi. Sistem transaksi di Tol Jagorawi yang tadinya tertutup, menjadi sistem transaksi terbuka.
"Nanti tarifnya tidak bergantung pada jarak, satu tarif," jelasnya.
Hingga triwulan III Tahun 2016, Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) beban ruas Jalan Tol Jagorawi adalah 139,362 kendaraan, jika dibandingkan dengan kapasitas jalan tol tersebut, rasionya mencapai 83% yang berarti 3% di atas rasio normal.
(Baca juga: GT Cimanggis, Gerbang Tol Miring Pertama di Indonesia)
GT Cibubur Utama dan GT Cimanggis Utama merupakan gerbang tol utama yang digunakan para pengguna jalan dan commuter di wilayah Jakarta untuk menuju ke arah selatan Jakarta atau sebaliknya. Karena peran strategisnya menjembatani lalu lintas dari dua kota besar yaitu Jakarta dan Bogor, pada saat jam sibuk, kepadatan di GT Cibubur Utama dan Cimanggis Utama cukup panjang dan dapat mencapai lebih dari 5 Km.
Perbaikan sistem operasi jalan tol Jasa Marga diharapkan dapat mengatasi kepadatan dan meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan tol. (nwk/ega)