Hal ini disampaikan inisiator acara pada konferensi pers di Bakoel Koffie, Jalan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016). Hadir dalam konferensi pers tersebut sebagai narasumber KH. Nuril Arifin (Gus Nuril), Pendeta Amos Sugianto, dan Nong Darol Mahmada.
"Massa setelah dihitung lagi sekitar 100.000 massa rielnya. Namun kami mengundang acara ini secara publik, dan banyak komunitas yang memberikan antusias," sebut salah satu narasumber yang juga salah satu inisiator acara Nong Darol Mahmada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini dilakukan untuk menunjukan kembali identitas bangsa Indonesia sebagai Bhinneka Tunggal Ika, serta untuk menciptakan suasana yang damai. "Kami akan tampilkan kekayaan budaya Indonesia. Jadi besok ada reok Ponorogo, kesenian, tarian, dan sebagainya," kata narasumber lainnya Pendeta Amos Sugianto.
Gus Nuril selaku narasumber dan inisiator acara mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menegakkan Pancasila sebagai dasar negara. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak perbedaan menerima berbagai budaya masuk ke wilayahnya. Namun Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat diubah. Dia mengibaratkan Indonesia sebagai Pasar.
"Silakan berdagang, jangan bakar pasar, kalau bakar pasar, kita akan pertahankan. Dasarnya ini kita melakukan parade," tegas Gus Nuril. (erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini