"Satu hal yang saya katakan, kasus Ahok ini bersifat individual, tidak ada kaitan dengan agama tertentu, tidak ada kaitan dengan etnik tertentu. Maka jangan bawa-bawa sentimen agama dan sentimen etnik dalam melihat kasus ini, semata-mata persoalan individual yang kebetulan memasuki wilayah agama yang sensitif itu," ujar Din Syamsuddin saat ditemui wartawan usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
Untuk itu, lanjut Din, hubungan antar umat di Indonesia harus tetap berjalan dengan baik. Termasuk hubungan antar etnis di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus terang ujaran di Pulau Seribu itu mengandung nuansa ujaran kebencian dan sangat mengganggu kerukunan antar umat beragama, itulah yang saya pribadi ikut nimbrung. Karena ini betul-betul akan merusak kerukunan yang relatif baik yang sudah kita jaga kita pelihara selama ini," tambahnya.
Terkait dengan proses hukum yang dihadapi Ahok, Din mengatakan semua pihak harus bisa menerimanya. Terutama bagi umat Islam yang berunjuk pada 4 November 2016 lalu.
"Ya tentu harus kita terima dan bagi elemen-elemen masyarakat yang kemarin berdemo atau akan berdemo tentu juga perlu melihatnya sebagai sebuah proses hukum. Sebagaimana yang dituntut dan tentu dikawal sampai akhir nanti. Dan saya sendiri tentu mendorong agar proses hukum ini berkeadilan, transparan, cepat. Juga harus memperhatikan rasa keadilan masyarakat, jangan main-main dengan hukum karena masalah ini bukan kecil yang boleh jadi nanti punya dampak lebih luas," jelas Din. (jor/dhn)