"Kita nggak bisa melupakan pernah sebagai Ketua Umum adalah Pak Hamzah Haz, sebagai senior di Partai. Berbicara pecah ya sudah ada. Ya, karena P-nya ada tiga," kelakar Ahmad Yani sebelum konferensi pers di Kediaman Hamza Haz di Patra Kuningan XV, KininganJakarta Selatan, Rabu (16/10/2016).
Kepengurusan PPP yang disahkan Kemenkum HAM yaitu yang dipimpin Romahurmuziy sudah mengusung Agus-Sylvi. Sementara itu, Djan Faridz membawa PPP mendukung Ahok0Djarot.
Yani mengatakan dukungan yang diberikan kepada Agus oleh PPP Kubu Romi hanya formalitas. Sementara dukungan yang diberikan PPP kubu Djan Faridz terhadap Ahok tidak sesuai dengan trah PPP yang berasaskan Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara kalau sekarang ini dukung Ahok itu menggali kuburannya sendiri. Mainstream umat Islam kan sudah tidak Ahok. Sedangkan PPP ini lahir dari kandungan umat Islam. Jadi menjadi sulit masuk akal kalau ada PPP yang dukung Ahok. Prinsip pokok, dasar partai, itu bertentangan semua," imbuhnya.
Yani mengatakan, dukungan terhadap kandidat Cagub-Cawagub nomor tiga itu diberikan berdasarkan kompetensi dan pengalaman. Dia menuturkan, konsep ingin menjadikan Jakarta beradab menjadi ketertarikan sendiri.
"Alasan mendukung Anies kita melihat Anies punya kompetensi. Kedua Anies, punya pengalaman ketiga program yang ditawarkan Anies ingin menjadikan DKI ini berubah," ujar Yani
"Kemampuan-kemapuan, gagasan-gagasannya bagus, bagaimana membangun Jakarta berbadab. Tidak bisa Jakarta hanya fisik saja, membersihkan sungai, trotoar tapi membangun manusianya juga," imbuhnya.
Mantan anggota DPR RI Komisi III DPR RI ini mengaku sampai saat ini dukungan mengalir dari dua kubu sebelumnya, yakni PPP kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz.
"Dukungan dari berbagai kubu Ada dari pengurus kubu Djan ada, kubu Romy ada komunikasi dengan saya yang tidak dukung keduanya juga ada," ujar Ahmad Yani
Anies kemudian datang ke rumah Hamzah Haz pada pukul 11.20 WIB. Dia langsung masuk ke rumah Hamzah Haz. (imk/imk)