"Kemarin sudah mapping dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Puncak curah hujan diperkirakan Januari Februari. Desember sudah hati-hati. Jadi habis Tahun Baruan langsung kita hati-hati," ujar Sumarsono di Blok F Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).
Menurut Sumarsono, ada dua hal yang dia persiapkan pertama pencegahan dan penanggulangan. Pihaknya juga menyiapkan pasukan untuk menghadapi banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sumarsono ingin menggerakkan peran serta masyarakat dalam menghadapi banjir. Bahkan dia ingin menghidupkan kembali siskamling.
"(Siskamling) bukan hanya untuk keamanan saja, tapi juga untuk menghadapi kemungkinan banjir dan seterusnya. Saya minta kerjasama semua pihak, kembalilah disiplin. Kalau ada got mampet kalau nggak bisa mengatasi ya minimal informasikan," ucap Sumarsono.
Sumarsono menambahkan, kondisi 38 saluran di Jakarta hingga kini masih terkendali. Fungsi pompa juga terus diawasi.
"Bencana ini semua pihak. Nggak ada bencana melihat kelompok mana, pasangan calon mana. Tidak mengenal batas orang kaya misin, karena itu tanggung jawab bersama. Ketika ada genangan air ada saluran nggak beres, call center 112 siap menerima keluhan," kata dia.
Selain banjir, Pemprov DKI juga akan mengantisipasi pohon tumbang di puncak musim penghujan. Sumarsono mengatakan, pohon-pohon yang membahayakan akan diawasi untuk dipotong.
(nwy/fjp)