"Kami dari FKUB, selalu, dari awal tidak suka dengan cara-cara yang semacam itu mulai tahun 2000 dan seterusnya. Kami mengutuk perbuatan keji dan sangat tidak berperikemanusiaan," tegas Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Ahmad Syfai'i Mufid saat berbincang dengan detikcom, Senin (14/11/2016).
Agar peristiwa ini tidak melebar menjadi isu SARA, FKUB DKI Jakarta mengajak semua pihak untuk selalu menjaga kerukunan umat beragama. "Kalau ada perbedaan, agar didialogkan untuk mencari titik temu," imbuh Syafi'i.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prinsip-prinsip itu selalu dibangun FKUB dari antartokoh sampai ke grassroot," lanjut Syafi'i.
Ia juga menyesalkan masih adanya tindakan terorisme tersebut. Namun menurutnya, penyesalan tidak akan menghasilkan solusi apabila seluruh komponen tidak membuat gerakan yang positif.
"Saya ingin ada rembuk nasional, ayo kita bicara dari hati ke hati antartokoh dan cari kesepakatan dan keseimbangan baru agar kalau ada sesuatu yang dirasakan itu disampaikan," jelasnya.
Terhadap pelaku, Syafi'i meminta aparat polisi untuk menindak tegas. "Pelaku siapapun, apapun, kalau bersalah, kalau melakukan tindak pidana termasuk terorisme harus dihukum, tidak boleh ditolerir," sambungnya.
"Kalau mau cari sebabnya masalah begini itu biarlah urusan polisi dan penegak hukum," pungkasnya. (mei/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini