Di usianya yang telah sedemikian lanjut, mulai hari ini Mbah Gotho tak lagi terkendala dalam komunikasinya. Sebuah alat bantu dengar ia dapatkan sehingga pendengarannya makin cemerlang.
Saparman atau yang akrab disapa dengan nama Mbah Gotho disebut manusia tertua di dunia. Dia lahir pada Desember 1870, berdasarkan data KTP yang dia miliki. Mbah Gotho kini tinggal di Dusun Segeran, Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen. Keempat perempuan yang pernah dinikahinya, semua telah meninggal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini ada sapaan khusus untuk Mbah Gotho. Dia menjadi salah satu dari 1.426 pasien gangguan pendengaran yang mendapat bantuan alat bantu dengar dari program kerja sama Starkey Foundation Amerika dengan PT Alat Bantu Dengar Indonesia (Abdi), Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), RSUD dr Moewardi, Persatuan Dokter THT, PMI, Lions Club Solo Bengawan, Lions Club Mustika. Lions Club Solo Putri, Lions Club Solo Centenial, serta Komunitas Hotel dan Restoran Solo.
"Pemasangan alat bantu dengar untuk Mbah Gotho ini diharapkan bisa memperlancar komunikasinya dengan keluarga dan lingkungan," kata Sumartono Hadinoto, Sekretaris PMI Cabang Solo, usai pemasangan alat bantu dengar di halaman Balai Kota Surakarta, Senin (14/11/2016).
![]() |
Pemasangan alat bantu dilakukan Walikota Surakarta, Hadi Rudyatmo. Mbah Gotho pun kelihatan bahagia. Senyumnya mengembang usia dipasang alat bantu dengar.
"Seneng, Mas. Saiki wis krungu meneh (senang, Mas. Sekarang sudah mendengar lagi)," ujar Mbah Gotho.
Hal serupa juga disampaikan Suryanto, cucu Mbah Gotho. "Kami senang sekali dengan bantuan ini. Kami berterimaksih, simbah sudah bisa mendengar lagi dengan baik. Kemarin-kemarin yang paling susah merawat simbah itu dalam hal komunikasinya, sekarang akan lebih mudah pastinya," kata Suryanto di lokasi yang sama. (mbr/elz)