Hal ini dikatakan oleh Direktur Eksekutif Bina Antarbudaya Nina Nasution usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (14/11/2016).
"Kita minta dukungan dari pemerintah supaya juga bisa membantu. Karena selama ini pemerintah mendukungnya untuk program S2, mungkin untuk SMA juga bisa," ujar Nina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dewan Pembina Bina Antarbudaya Irid Agoes menambahkan, salah satu tujuan dari pertukaran pelajar ini untuk memberikan contoh soal hidup damai dari orang-orang berbeda.
"Harapan kita dengan mengenal satu sama lain, negara kita dan dunia menjadi lebih damai. Jadi respons dari dunia luar justru baik. Mereka biasanya hubungan antarkeluarga dan antar teman itu berlangsung seumur hidup," terangnya.
Irid mengatakan respons pihak internasional atas program pertukaran pelajar ini sangat baik. Menurutnya, Wapres JK juga mengakui pernah menjadi orang tua angkat bagi dua pelajar asing saat bersekolah di Indonesia.
Dari program orangtua angkat dan pertukaran pelajar, tercipta hubungan kekeluargaan yang sangat baik.
"Sampai sekarang anak-anak itu tetap menjadi anak beliau dan berhasil dalam kariernya. Sekarang dia jadi kapten kapal. jadi itu sangat pribadi. Yang satu lagi menjadi direktur IKEA. Itu akibatnya persaudaraan yang seperti keluarga sendiri," terangnya. (fiq/fdn)