Dalam rilis dari Pemkot Semarang, Senin (14/11/2016), 1.000 orang lebih berpartisipasi dalam Karya Bakti Massal Resik-Resik Kota Lama pada Minggu (13/11/2016) kemarin. Gubernur Ganjar Pranowo, Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) yang juga Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Muspida Jateng, Muspida Kota Semarang, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Semarang bersama TNI, Polri, Tim Penggerak PKK, Pramuka, PT KAI, pemilik gedung Kota Lama dan komunitas-komunitas Kota Semarang berjibaku mempercantik Kota Lama.
Ganjar memulai acara ini dengan apel. Kemudian Ganjar secara simbolis menyerahkan alat kerja bakti kepada perwakilan peserta kerja bakti. Sejumlah alat berat dari dinas Bina Marga, Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Dinas Kebersihan dan Dinas Kebakaran juga diterjunkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Ganjar, kegiatan karya bakti ini merupakan tindakan konkret pemerintah dalam menghidupkan kembali Kota Lama. Diibaratkannya, hari ini dan ke depan semua pihak harus bisa menjadi 'kapster salon' yang siap mendandani dan mempercantik wajah Kota Lama.
"Harapan semua bisa ditata dan dipercantik seperti kapster salon. Pemkot saat ini mencoba me-make over Kota Lama, ranting-ranting pohon dipotong, tembok yang dicoret-coret dicat ulang seperti dibedaki biar cantik sehingga membuat wisatawan tertarik datang," imbuh Ganjar.
Ganjar menekankan pentingnya ruang terbuka hijau di area Kota Lama. Dirinya berpesan agar nantinya para arsitektur landscape bisa membuat kawasan ini hijau dan bersih. Dirinya membayangkan ke depan kawasan ini bisa menjadi kawasan yang nyaman dengan green transportation, becak, bus tenaga baterai bahkan kanal-kanal sungai yang ada bisa difungsikan kembali untuk kapal.
Ketua BP2KL Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, kegiatan karya bakti massal resik-resik Kota Lama sebagai tindak lanjut program revitalisasi kota itu. Selain itu juga menghidupkan kembali kawasan dan pariwisata Kota Lama dan pariwisata.
Menurut Hevearita, pihaknya satu persatu membenahi dan menata Kota Lama. Pembenahan itu mulai dari pembersihan PKL liar, perbaikan infrastruktur jalan, pavingisasi (pemasangan paving block), perbaikan saluran drainase, persiapan kantung parkir, pembuatan pedestrian hingga penghijauan.
"Kami bersyukur komitmen wali kota dan pemkot mendapat dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, termasuk penggunaan beberapa gedung untuk menjadi pusat PKL kota lama," kata Hevearita. (nwy/trw)