Balita Tewas karena Bom di Depan Gereja Samarinda, MUI: Tragedi Kemanusiaan

Bom Di Depan Gereja Samarinda

Balita Tewas karena Bom di Depan Gereja Samarinda, MUI: Tragedi Kemanusiaan

Herianto Batubara - detikNews
Senin, 14 Nov 2016 10:20 WIB
Foto: Ledakan bom di depan Gereja Samarinda (William Maliki/detikcom)
Samarinda - Intan Marbun, balita berusia 2,5 tahun itu meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit akibat aksi pelemparan bom molotov di depan Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan bela sungkawa.

"MUI mengucapkan bela sungkawa atas korban meninggal dunia peristiwa bom molotov di depan Gereja Samarinda. Ini merupakan tragedi kemanusiaan yang sangat menyedihkan," kata Wakil Ketua MUI Pusat Zainut Tauhid saat dihubungi detikcom, Senin (14/11/2016).

MUI mengecam aksi-aksi terorisme yang mengatasnamakan agama. Islam menurut Zainut adalah agama yang mengajarkan perdamaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Islam adalah agama rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam-red), agama perdamaian yang melarang pemeluknya melakukan perusakan dan pembunuhan. Apalagi terhadap rumah ibadah, kaum perempuan dan anak-anak," ujar Zainut.

Baca juga: MUI Kutuk Pelaku Peledakan Bom Molotov di Depan Gereja Samarinda

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto mengatakan, Intan meninggal di RS Abdul Muis Samarinda sekitar pukul 03.05 WIB tadi.

"Korban meninggal akibat luka bakar 78 persen dan infeksi saluran pernafasan," ujar Agus saat dihubungi detikcom. (hri/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads