Pelaku menggunakan motor Kharisma warna hitam bernopol H 2372 PE, dan setelah ditelusuri ternyata motor berasal dari Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Kapolres Demak, AKBP Heru Sutopo membenarkan hal tersebut dan mengatakan pihaknya juga sudah langsung melakukan penelusuran.
"Personel Sat Intelkam sudah melaksanakan lidik pengembangan tindak lanjut terkait kepemilikan sepeda motor bernopol H 2372 PE yang digunakan terduga pelaku pelemparan bom molotov di depan Gereja Oikumene," kata Heru kepada detikcom, Senin (15/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2011 yang bersangkutan bersama isterinya pindah ke Samarinda karena hendak usaha dan tinggal bersama mertuanya dengan membawa juga sepeda motor Honda Kharisma tersebut," pungkas Heru.
Keluarga AD sudah merasa ada perubahan soal pengertian tentang agama yang dipahami AD. Terakhir kali ia pulang ke Demak yaitu tahun 2014 ketika mengurus jual beli rumah orang tuanya di Demak.
Pihak keluarga kemudian mendapat informasi AD berangkat ke Suriah menggunakan paspor Umroh jalur Turki tahun 2014. Setahun kemudian kabar mengejutkan datang karena AD sudah meninggal di Suriah.
"Terkait siapa yang membawa motor itu, sumber tidak mengetahuinya. Namun DA sebelum berangkat ke Suriah pernah mengatakan motor miliknya sering dipinjam temannya," tutur Heru.
Polisi juga sudah memperlihatkan foto pelaku pelempar bom molotov kepada keluarga pemilik motor. Namun ternyata tidak ada yang mengenalnya.
Diberitakan sebelumnya, pelempar bom molotov berinisial J yang berhasil ditangkap warga itu merupakan mantan narapidana kasus teroris bom Puspitek Tangerang dan bom buku di Jakarta. Pelaku ke lokasi dengan menggunakan motor yang ternyata milik temannya. (alg/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini