"Gempabumi Canterbury, New Zealand (Selandia Baru), yang terjadi saat ini merupakan jenis gempa bumi dangkal dengan mekanisme sumber berupa sesar naik (thrust fault) yang diduga kuat dipicu oleh aktivitas subduksi lempeng pada jalur Hikurangi Trough, yaitu zona paling selatan dari sistem subduksi Kermadec-Tonga. Di zona ini subduksi Lempeng Pasifik dengan laju 37 mm/tahun menunjam ke arah barat di bawah Lempeng Australia," ujar Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono dalam siaran persnya kepada detikcom, Minggu (13/11/2016).
BMKG juga menjelaskan perbedaan data lokasi gempa dengan USGS. BMKG melansir gempa tersebut pada 42,76 LS dan 173,08 BT, tepatnya di darat pada jarak 91 km arah timur laut Kota Christchurch pada kedalaman 23 km. Sedangkan USGS melansir pusat gempa terjadi di daratan dengan kedalaman cukup dangkal 10 km, 95 km dari Kota Christchurh. US Pacific Warning Center mengatakan gempa ini tak menimbulkan tsunami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan guncangan hebat yang mencapai skala intensitas besar, diperkirakan dampak gempa bumi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat.
"Dan benar, laporan sementara saat ini di zona gempa bumi dilaporkan banyak terjadi kerusakan pada bangunan rumah. Hasil monitoring gempabumi susulan hingga pukul 20.00 WIB sudah terjadi 7 kali gempabumi susulan dengan kekuatan signifikan M 5,0-6,0," ucapnya. (rvk/idh)











































