Sandiaga datang ke Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jl Bintaro, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (13/11/2016). Dia turun dari mobil Nissan Grand Livina, kemudian ditemani oleh Boy Sadikin, putra dari Gubernur Jakarta Ali Sadikin yang makamnya diziarahi Sandiaga saat ini.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga ramah menanggapi warga di sekitar, dia berjalan sambil bersalaman dengan orang-orang di lokasi. Sesampainya di depan pusara Bung Hatta, dia disambil pengelola makam bernama Sahrul.
"Buat yang warga Jakarta, mari kita sukseskan Bapak Sandiaga. Bagi yang bukan warga DKI mari kita doain, semoga Pak Anies Baswedan dan Sandiaga bisa memimpin Jakarta dengan amanah," kata Sahrul, pria 60 tahun yang biasa dipanggil dengan sebutan ustaz ini.
Sandiaga melangkah ke depan makam Ali Sadikin dan makam AR Baswedan. AR Baswedan adalah pejuang kemerdekaan yang juga ayah dari Anies Baswedan. Dia berdoa dan menabur bunga di atas makam orang-orang yang berjasa itu.
Usai melayani permintaan foto bersama orang-orang di sekitar, Sandiaga kemudian berbicara di depan wartawan. Dia mengagumi Ali Sadikin sebagai gubernur yang bisa memaksimalkan anggaran yang kecil. Soal pahlawan pada umumnya, Sandaiga ingin ada pendataan menyeluruh untuk pahlawan. Seharusnya ada penghargaan lebih untuk para pahlawan.
"Ya harusnya, kita ada 'data base'-nya. Kita nanti bisa data ulang dan itu bisa jadi cerita. Karena narasi yang kuat itu adalah narasi dari pahlawan, Bang Ali salah satunya. Anak-anak muda itu harus tahu di belakang seseorang pahlawan pasti ada cerita yang menggugah," kata Sandiaga. (dnu/van)