Untuk membuktikan kemampuannya, ratusan kaum disabilitas di Yogyakarta memamerkan karya-karyanya. Karya mereka ini dipamerkan di Jambore Difabel Istimewa "Menuju Yogyakarta Inklusi Yang Berbudaya" di Gedung bekas kantor KONI DIY Museum Sonobudoyo, Yogyakarta pada 12-13 November 2016. Beberapa karya mereka seperti lukisan, kaos dan batik.
"Ada 200 lebih karya kaum disabilitas. Total yang terlibat 2.000-an kaum difabel," kata Ketua Panitia Jambore Difabel Istimewa, Guntur Prabawanto, Sabtu (12/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu kaum difabel, Waluyo (43) mengatakan, kaum disabilitas masih kesulitan memperoleh modal dalam membuka usaha. Waluyo membuka usaha dengan meminjam modal dari bank khusus kaum disabilitas yang berada di Sleman. Menurut Waluyo, pinjam modal di lembaga keuangan lain tidak mudah bagi kaum disabilitas.
"Kegiatan yang melibatkan para difabel agar lebih sering dilakukan agar bisa dikenal dan diakui," kata pengusaha madu ini. (nwy/nwy)











































