Solusi itu dibahas dalam rapat koordinasi terbatas yang digelar antara Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari dalam rapat di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016).
"Tadi kita membahas beberapa opsi yang bisa kita tawarkan kepada Timor Leste. Namun opsi itu belum dapat saya sampaikan karena akan saya kaji, belum juga ke Timor Leste," kata Menlu Retno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang memang kondisi ini belum mencapai titik temu, makanya kita dulu yang tawarkan dan kita akan lihat respon Timor Leste. Tapi sekali lagi kita berdua adalah negara yang memiliki spirit yang sama untuk mempercepat upaya penyelesaian tersebut," kata Retno.
(Baca juga: Jokowi: Ada Dua Titik Perbatasan Darat RI Timor Leste yang Belum Selesai)
Diketahui, kedua titik perbatasan darat yang belum terselesaikan itu yakni berada di Noel Besi-Citrana dan Bijael Sunan-Oben.
Perbatasan Noel Besi-Citrana merupakan wilayah yang berada di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Ambeno yang merupakan bagian dari Wilayah Timor Timur.
Daerah ini dialiri Sungai Noel Besi yang bermuara di Selat Ombai di mana sejak jaman Portugis aliran sungai mengalir di sebelah kiri daerah sengketa. Oleh karena adanya perubahan iklim sepanjang tahun/perubahan alam, menyebabkan aliran sungai bergeser ke arah kanan daerah sengketa yang merupakan lahan pertanian subur dan lahan tersebut merupakan warisan turun temurun dengan batas Sungai Noel Besi yang sekarang ada.
Sedangkan Bijael Sunan-Obel merupakan wilayah perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara yang menjadi bagian dari Indonesia dengan Distrik Oecusse yang merupakan bagian Timor Leste. Luas wilayah Disrik Oecusse ini 142,7 hektar namun tidak berpenduduk. (dnu/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini