Polisi Ajak 1.200 Siswa di Kabupaten Semarang Tertib Lalu-lintas

Semarang - Mengantisipasi kecelakaan lalu lintas dan mencegah anak di bawah umur mengendarai kendaraan roda dua, polisi di Kabupaten Semarang mengumpulkan sebanyak 1.200 siswa di halaman pendopo rumah dinas Bupati Semarang.

Sosialisasi dengan Roadshow Bus Zebra Cendikia itu diberikan dengan berbagai kegiatan menghibur yang memperlihatkan pentingnya keselamatan lalulintas. Sejumlah pejabat pun hadir antara lain Dirlantas Polda Jateng, Kapolres Semarang, Dandim 0714 Salatiga, Bupati dan wakilnya serta seluruh Kepala Sekolah se-Kabupaten Semarang.

Seru! tidak hanya kegiatan seperti drumband, senam dan fashion show, para pelajar bahkan diberi kesempatan merasakan membonceng freestyler dan beraksi di hadapan banyak orang. Tentu saja perlengkapan safety riding digunakan oleh pelajar yang diajak freestyle dengan motor modifikasi.

"Haduh pusing kepalaku," kata salah satu siswa SD, Nundo usai diajak atraksi di pendopo rumah dinas Bupati Semarang., Jumat (11/11/2016).

Para pejabat yang hadir juga ikut mempraktekan program Budhal Aman Bareng Polisi (BAP) dari Polres Semarang yaitu mengantar para siswa untuk sekolah menggunakan motor. Sejumlah siswa TK dibonceng untuk diajak berkeliling pendopo menggunakan motor lengkap dengan peralatan safety riding.

"Lalulintas adalah cermin budaya bangsa. Harapan ke depan siswa sekolah sebagai generasi penerus dapat memberikan contoh sekaligus mempelopori keselamatan dalam berlalu lintas," kata Dir Lantas Polda Jateng, Kombes Pol Herukoco.

Kapolres Semarang, AKBP V Thirdy Hadmiarso melalui Kasat Lantas AKP Dwi Nugroho mengatakan di wilayahnya kesadaran secara psikologis dan kondisi berlalulintas perlu ditingkatkan.

"Dalam arti kondisi itu angkutan massal belum tersedia maksimal, sedangkan orangtua bekerja sedangkan jarak sekolah juga. Sedangkan psikologisnya seolah ingin menampilkan sosok keren dan gagah ketika sudah bisa mengendarai motor ke sekolah," terang Dwi.

Foto: Polisi sosialisasi di Kabupaten Semarang/ Angling detikcom

Oleh sebab itu kesadaran lalulintas perlu ditanamkan sejak dini di Kabupaten Semarang. Maka dimulailah Deklarasi Pelajar Berkeselamatan Lalu lintas yang diawali oleh 1.200 siswa se-Kabupaten Semarang.

"Saat ini kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Semarang diwakili 1.200 siswa pelajar bersinergi dengan semua unsur baik Polri, Forkopimda, TNI, dan lainnya siap menampilkan budaya lalulintas yang positif," tegas Dwi. (alg/rvk)