Dedi akan mengakhiri masa jabatannya pada 13 Maret 2018. Namun di masa akhir-akhir jabatannya itu, Dedi mengaku tak mau terlena dan akan tetap fokus membangun daerahnya. Bahkan di tahun 2017 nanti, anggaran khusus infrastruktur akan dinaikkan menjadi dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
"Di tahun depan kita akan menaikkan hingga dua kali lipat untuk infrastruktur untuk mewujudkan mimpi-mimpi masyarakat dan kado terakhir masa kepemimpinan saya," ucap Dedi saat memberikan pidato dalam Rapat Paripurna Penetapan KUA-PPAS di Gedung DPRD Kabupaten Purwakarta, Jumat (11/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Dedi, selama ini pola pemerintahan di luar Kabupaten Purwakarta lebih mementingkan aspek formal dengan menyerap anggaran rutin pembangunan yang setiap tahun tidak pernah berubah. Terlebih masih banyak anggaran yang tidak relevan seperti sosialisasi hingga lomba-lomba tingkat desa.
"Hingga saat ini dana alokasi khusus kita sudah ter-collect hingga Rp 350 miliar, itu dana non APBD saja sudah besar. Sehingga bupati ke depan (pengganti Dedi) bisa fokus pada investasi dengan memberikan dana abadi pada desa agar bisa hidup mandiri," beber Dedi.
Contoh investasi itu, lanjutnya, bisa berupa pemberian dana murni Rp 2 miliar yang didepositokan di bank daerah. Jika pertahun mendapat deviden 20 persen atau sekira Rp 400 juta maka kelak gaji RT, RW, hingga Kepala Desa tak perlu lagi mengandalkan uang pemerintah daerah atau bantuan.
Ditemui usai pidato, politisi Golkar itu menjelaskan pembangunan infrastruktur besar-besaran akan diawali dengan menyelesaikan jalan lingkar barat dan lingkar timur sebagai akses masyarakat sekaligus jalur wisata.
"Tahun ini kita dari APBD dari Rp 1,9 triliun khusus infrastruktur sampai Rp 700 miliar. Tahun depan mungkin bisa berlipat diatas Rp 1 triliun untuk infrastruktur," kata Dedi.
Selain jalan, pihaknya juga akan membangun lima jembatan berskala besar yang beberapa di antaranya menjadi kewenangan Pemprov Jabar karena menghubungkan dua kabupaten. Hal tersebut sebagai percepatan akses ekonomi yang nantinya akan berguna sebagai modal investasi masyarakat Kabupaten Purwakarta.
"Tahun depan juga kita akan bangun Masjid Cilodong yang dulunya tempat prostitusi sebesar Rp 140 miliar. Termasuk membangun fasilitas ibadah agama lain yang belum dimiliki," pungkas dia. (elz/ear)











































