"Gerakan ISIS itu mengancam negara kita yang berdasarkan Pancasila. Artinya itu banyak sekali juga kegiatan-kegiatan yang belum terdeteksi dengan baik terutama mereka yang di luar (negeri)," kata Boy usai apel di halaman Mako Brimob, Kelapa Dua, Cimanggis Depok, Jumat (11/11/2016).
Gerakan separatisme itu menjadi ancaman bagi kehidupan berbangsa. Boy menyebut gerakan separatisme seperti yang dilakukan oleh ISIS cenderung menggunakan agama untuk menarik massa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal kabar tewasnya salah satu panglima ISIS asal Indonesia di Suriah, Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal Al Yemeni Al Indunisi pun belum menjamin matinya gerakan ISIS di Indonesia. Pasalnya banyak gerakan separatisme yang terselubung dan digerakkan dari luar Indonesia.
"Kan mereka berada diluar jangkauan kita dan di luar otoritas yurisdiksi kita," jelas Boy.
Salah satu upaya yang dilakukan Polri, kata Boy, adalah meningkatkan kerjasama internasional seperti kegiatan interpol di Bali lalu. Boy mengamini butuh kerjasama antarnegara untuk mengatasi terorisme.
"Kerjasama internasional, kemarin interpol itu salah satunya bahas itu. Kerjasama internasional sangat penting. Artinya negara terkait harus menyatukan kekuatan untuk melakukan antisipasi terhadap konflik horizontal di dalam negerinya mereka," terang dia. (ams/rvk)











































