Hari Pahlawan, Cawagub Banten Embay Ziarah ke Makam Sultan Ageng Tirtayasa

Hari Pahlawan, Cawagub Banten Embay Ziarah ke Makam Sultan Ageng Tirtayasa

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Kamis, 10 Nov 2016 19:51 WIB
Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa, Kamis (10/11/2016). Foto: Bahtiar Rifai-detikcom
Serang - Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief menggunakan momen peringatan hari pahlawan dengan berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa. Embay berkeliling ke bekas reruntuhan Kesultanan Banten.

Di kompleks makam yang juga menjadi cagar budaya, Embay berdoa dipandu seorang ustaz. Di komplek ini juga dimakamkan Pangeran Purbaya, putera Sultan Ageng yang ikut berjuang melawan VOC Belanda pada tahun 1651-1683.

Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa, Kamis (10/11/2016)Foto: Bahtiar Rifai-detikcom
Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa, Kamis (10/11/2016)


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai memanjatkan doa, Embay bercerita mengenai jiwa patriotisme yang dimiliki sosok pahlawan Sultan Ageng Tirtayasa. Menurutnya, Sultan Banten dengan nama asli Abul Fathi Abdul Fattah tersebut harus melawan anaknya sendiri Sultan Haji yang waktu bersekutu dengan VOC Belanda.

"Kenapa dimakamkan di sini, karena Banten Lama sudah dikuasi Belanda. Beliau wafat di Batavia di tahanan. Waktu jenazahnya mau dibawa ke Banten Lama, masyarakat mencegat untuk dimakamkan di sini," kata Embay kepada wartawan usai berziarah di makam Sultan Ageng Tirtayasa, Kabupaten Serang, Kamis (10/11/2016).

Dibandingkan dengan situs reruntuhan Banten Lama, jumlah kunjugan ke makam Sultan Ageng Tirtayasa menurut Embay lebih sedikit. Kecuali bagi mereka yang niat berziarah. Padahal Sultan Ageng Tirtayasa menurutnya merupakan pahlawan nasional.

"Mudah-mudahan nanti kita berikan perhatian lebih ke situs ini," kata Embay kepada ustaz yang biasa menjaga makam.

 Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa, Kamis (10/11/2016)Foto: Bahtiar Rifai-detikcom
Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa, Kamis (10/11/2016)


Usai berziarah, Embay kemudian mampir ke reruntuhan Masjid Pecinan Tinggi yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati. Masjid ini terletak di kampung Dermayon bekas permukiman dan pedagang dari China yang datang ke Banten.

Sayangnya sisa reruntuhan masjid hanya berupa menara mirip menara Kudus dan ruang salat untuk imam. Di sebelahnya, ada reruntuhan bekas rumah milik warga China.

"Ini tanda budaya Banten sangat heterogen, berbagai agama masih eksis," ujar Embay.

Jika berkeliling ke situs Banten Lama, sisa kejayaan Kesultanan Banten hanya berupa reruntuhan saja. Selain tidak tidak terawat, kondisi terabaikan sangat terlihat di situs-situs yang mestinya menjadi ikon bukti peradaban.

 Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa, Kamis (10/11/2016)Foto: Bahtiar Rifai-detikcom
Calon Wakil Gubernur Banten, Embay Mulya Syarief berziarah ke makam pahlawan nasional Sultan Ageng Tirtayasa, Kamis (10/11/2016)


Menurut Embay, peninggalan sejarah di belahan negeri lain dianggap sebagai warisan dan masterpiece. Namun, di Banten segala peninggalan sejarah banyak yang kondisinya memprihatinkan.

"Sisanya cuma ini, tidak terawat seperti ini kondisinya menyedihkan. Ini pasti ada yang salah," ujar Embay.

(bri/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads