"Kalau Anda punya hati nurani, maka gelar perkara harus terbuka, sehingga TV manapun 'live'. Orang 'Jessica kopi sianida' saja live berjam-jam pada nonton kok," kata Ahok dalam kunjungan di kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat, Jakarta Selatan, Kamis (10/11/2016).
Sebelum Ahok, dua calon gubernur DKI lainnya yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Anies Baswedan juga telah mengunjungi kantor detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya minta terbuka supaya orang Jakarta lihat bahwa saya dizalimi. Itu kalau Anda punya nurani ya," ujar Ahok.
Masyarakat bakal bisa menilai, bila gelar perkara digelar terbuka, apakah penentuan kasus Ahok yang diambil penegak hukum itu didasari pertimbangan rasional atau didasari tekanan publik. Sebagaimana diketahui, demonstrasi besar digelar untuk mendorong Presiden Jokowi agar tak melindungi Ahok.
"Anda mau voting berapapun untuk penjarakan saya, menaikkan ke penyidikan pun silakan. Tapi yang penting setiap rakyat Indonesia ngomong, tuduhan ini masuk akal apa tidak, apakah karena tekanan massa berdemo," kata Ahok bersemangat.
Rencana polisi, gelar perkara akan digelar pada 14 atau 15 November pekan depan. Bila digelar terbuka untuk media, gelar perkara semacam ini baru dilakukan pertama kalinya.
(dnu/imk)