"Interpol berupaya mempertahankan keamanan dunia. Pertama, kontribusi Interpol pada arsitektur dunia. Polisi memegang peran penting. Kerjasama internasional berkorespondensi pada setiap kebutuhan negara," kata Retno dalam pidato penutupan Sidang Umum Interpol di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (10/11/2016).
Retno menyampaikan, ancaman kejahatan itu kini semakin nyata. Apalagi ISIS sudah menjadi ancaman dengan menggunakan metode konvensional dan non konvensional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, perkembangan teknologi informasi adalah ancaman lain termasuk membuat ancaman seperti penipuan dan kejahatan siber.
Saat ini, kelompok ekstrimis juga menggunakan media sosial untuk merekrut dan melakukan propaganda. Situs dan web jadi alat yang efektif untuk menyampaikan informasi.
"Interpol harus bisa memfasilitasi kerjasama lebih erat antar penegak hukum. Dalam hal ini Indonesia punya Jakarta law enforcement center," tuturnya.
Di akhir pidatonya, Retno mengucapkan selamat pada Interpol yang sudah menyelenggarakan sidang umum dengan sukses. "Indonesia siap bekerjasama dengan negara lain menghadapi ancaman bersama," ujar dia. (idh/fdn)











































