Asep Penculik 4 Bocah di Sukabumi Ditangkap Polisi

Sukabumi - Asep Supian (AS) pelaku penculikan terhadap 4 bocah di Sukabumi, Jawa Barat berhasil dibekuk anggota Polsek Cireunghas Resor Sukabumi Kota di Cianjur. Saat ditangkap, pelaku tengah bersama Riko Munandar (8) bocah asal Kampung Gandasoli yang diculik pelaku pada Sabtu (29/10).

"Alhamdulillah, pelaku berhasil kita tangkap pagi tadi saat bersembunyi di sebuah rumah diduga masih kerabatnya di daerah Cianjur. Saat personel kita menggrebek ke sana, kita dapati dia tengah bersama korban atas nama Riko," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Rustam Mansur didampingi Kapolsek Cireunghas Ipda Eriyanto kepada detikcom, Rabu (9/11/2016).

(Baca juga: Penculikan Anak di Sukabumi Resahkan Warga, Polisi Buru Pelaku)

Menurut Rustam, pelaku 'lihai' menghindari kejaran petugas karena beberapa kali lolos dari upaya penangkapan. Pencarian skala besar bahkan sempat dilakukan hingga melibatkan tim dari Polda Jabar.

"Dia selama ini berpindah-pindah tempat, jadi sulit terdeteksi. Setiap info apapun yang masuk dari masyarakat kita tindak lanjuti secara serius. Hingga akhirnya pagi tadi personel bergerak menuju Cianjur dan berhasil menangkap pelaku," lanjut dia.

Foto: Syahdan Alamsyah-detikcom Korban penculikan Asep ditemukan polisi

Asep memang membuat warga resah karena menculik 4 bocah. Ciri khas pelaku membawa lari korbannya melalui jalur rel kereta api.

Tersangka pertama kali beraksi menculik dua anak warga Cisaat bernama Sultan (10) dan Farhan (8) pada Minggu (9/10).

Sultan berhasil ditemukan di salah satu masjid di kawasan Cianjur pada Jumat (14/10). Sepekan kemudian, Farhan ditemukan di wilayah Citatah Kabupaten Bandung Barat.

Pelaku kembali beraksi menculik dua bocah Hilman Fauzi (11) dan Riko Munandar (8). Hilman ditemukan di Stasiun KA Cianjur.

"Riko ini adalah korban terakhir yang dibawa lari pelaku, hampir di semua aksi penculikannya tersangka selalu membawa korbannya lewat rel KA. Untuk motifnya dia masih kita mintai keterangan, sementara korban akan kita visum karena ada kecurigaan dari keluarga korban jika ada perlakuan kekerasan yang dilakukan oleh tersangka," terang Rustam. (/fdn)