Pansus UU Terorisme DPR Bakal Terbang ke Inggris dan AS, Bahas Apa?

Pansus UU Terorisme DPR Bakal Terbang ke Inggris dan AS, Bahas Apa?

Wisnu Prasetiyo Adi Putra - detikNews
Rabu, 09 Nov 2016 10:26 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Meski jatah kunjungan kerja (kunker) anggota DPR sudah dibatasi, ternyata masih ada komisi dan panitia khusus (pansus) yang menjalankan kunker ke luar negeri. Selain Komisi IV dan Komisi VII DPR yang ke Maroko, ada pula Pansus Terorisme DPR yang berencana terbang ke Inggris dan Amerika Serikat (AS).

Beberapa anggota Panitia Khusus (Pansus) Revisi UU No. 15 Tahun 2003 tentang pemberantasan tindak terorisme ingin mengakselerasi pembahasan RUU ini agar lebih efektif dan efisien dengan cara terbang ke Inggris dan AS. Pembahasan revisi UU Terorisme memang belum selesai hingga sekarang.

Salah satu anggota Pansus dari fraksi Partai Nasdem Taufiqulhadi menyebut, keberangkatan rekan-rekannya ke Inggris dan AS untuk mengetahui apakah militer perlu dilibatkan dalam pemberantasan terorisme. Masalah ini menurutnya masih menjadi perdebatan ketika pembahasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begini, Inggris dengan Amerika itu dia negara yang mungkin akan didalami karena dua negara tersebut memiliki UU yang cukup berbeda, berkaitan dengan RUU ini," kata Taufiqulhadi saat dihubungi, Rabu (9/11/2016).

Baca Juga: Antara Kunker Wakil Rakyat ke Maroko-Spanyol dan Pembatasan dari Ketua DPR

Tuafiq sendiri tidak ikut dalam rombongan yang pergi kedua negara tersebut. Ia menambahkan, perbedaan karakteristik dua negara besar di dunia ini dalam memandang terorisme perlu dijadikan subjek untuk menambah wawasan.

"Kalau Inggris itu pemberantasan terorisme tidak melibatkan militer, tetapi Amerika itu dalam pemberantasan terorisme melibatkan militer," paparnya.

Amerika, kata dia, melibatkan militer dalam pemberantasan terorisme karena disebabkan faktor kultur mereka yang memang ingin menghancurkan terorisme. Amerika memandang terorisme sebagai kejahatan yang harus diperangi.

"Inggris tidak dia. Inggris ini bagian dari penegakan ketertiban dalam masyarakat internal, keamanan dalam negeri. Jadi dia cukup dengan polisi. Jadi dua ini akan dikaji, pergi ke sana itu untuk memahami kenapa kedua negeri itu menerapkan peraturan tersebut," beber dia.

"Tapi kalau Indonesia bagaimana? Menurut saya itu permasalahan internal, itu masalah ketertiban dalam negeri," imbuhnya. (wsn/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads