Soal Iklan Ahok, Bawaslu DKI Periksa PPP Djan dan TV One secara Tertutup

Soal Iklan Ahok, Bawaslu DKI Periksa PPP Djan dan TV One secara Tertutup

Noval Dhwinuari Antony - detikNews
Selasa, 08 Nov 2016 20:50 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Bawaslu DKI meminta keterangan dari pihak terlapor soal dugaan pelanggaran kampanye cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pihak yang dipanggil yakni PPP kubu Djan Faridz serta pihak stasiun televisi swasta TV One.

Dari pantauan detikcom, Selasa (8/11/2016) sekitar pukul 20.00 WIB di Gedung Bawaslu DKI, Jl Danau Agung Sunter, Jakarta Utara, suasana terlihat sepi. Hanya ada tiga orang yang mengenakan kemeja berlogo Tv One yang diketahui tengah menunggu panggilan untuk memberi keterangan.

Suasana gedung Bawaslu DKI  sepi. Foto: Noval/ detikcomSuasana gedung Bawaslu DKI sepi. Foto: Noval/ detikcom


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemeriksaan untuk mendapat keterangan dari Djan maupun TV One digelar Bawaslu secara tertutup. Berdasarkan keterangan yang diterima dari petugas keamanan di gedung Bawaslu, pihak PPP kubu Djan telah tiba sebelumnya. Ada sekitar lima orang dari PPP yang datang untuk dimintai keterangan terkait penayangan iklan kampanye Ahok di TV One.

Ketua Bawaslu DKI Mimah Susanti sebelumnya telah mengatakan akan memanggil pihak terlapor pada malam ini yakni media televisi TV One serta PPP kubu Djan.

Sementara pihak yang melaporkan penayangan iklan tersebut dijelaskan Mimah yakni dari tim pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno serta Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta Abdul Aziz.

"Sedang kita tangani, pemanggilan malam ini. Yang terlapor dan dilaporkan malam ini juga sama ada PPP (kubu Djan) juga kita panggil malam ini," ujar Mimah saat dihubungi detikcom.

"Pelapor kita panggil minta klarifikasi kemarin malam. Yang melapor ada dua, ada tim Anies-Sandi yaitu tim kampanyenya dan satu lagi dari PPP yang ketuanya Pak Abdul Aziz. Kita tangani langsung," lanjutnya.

Bawaslu akan meminta klarifikasi dan keterangan baik dari pihak terlapor, pelapor serta media untuk menyelesaikan penayangan iklan kampanye Ahok.

"Makanya kita mau tanya dulu ke medianya, siapa yang memasang iklan. Pak Abdul Aziz kita panggil dan medianya juga. Nanti kita tahu siapa yang memasang iklan tersebut," kata Mimah. (nkn/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads