Bicarakan Kompetisi di Pilkada, Ical Ingatkan Soal Persaudaraan

Bicarakan Kompetisi di Pilkada, Ical Ingatkan Soal Persaudaraan

Elza Astari Retaduari - detikNews
Selasa, 08 Nov 2016 19:43 WIB
Bicarakan Kompetisi di Pilkada, Ical Ingatkan Soal Persaudaraan
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie berbicara soal persaingan Pilkada di tengah pernyataannya tentang Demo 4 November. Pria yang akrab disapa Ical itu meminta agar kompetisi dilakukan secara terhormat.

Dalam pilkada serentak, Ical mengingatkan agar semua pihak menjaga stabilitas nasional. Prinsip persaudaraan dan persahabatan menurutnya tidak boleh ditinggalkan.

"Walaupun demokrasi menghendaki kompetisi yang seru dan terkadang tajam, semua itu tidak boleh mengurangi rasa hormat dan ikatan persaudaraan di antara kita semua," ungkap Ical.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal tersebut disampaikannya di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (8/11/2016). Ical juga memberi imbauan kepada seluruh kader Golkar.

"Kepada segenap jajaran partai Golkar di seluruh penjuru tanah air, khususnya kepada seluruh pengurus serta fraksi Partai Golkar di DPR maupun di lembaga perwakilan di semua tingkat daerah, dewan pembina juga mengimbau," tuturnya.

"Agar segera memperkuat barisan dan secara aktif menjadi pengawal terdepan persatuan dan kesatuan bangsa, menjaga perdamaian dan menjadi sumber penyejuk dari suasana politik," imbuh Ical.

Mantan Ketum Golkar itu juga meminta agar semua pihak tak menaruh rasa curiga terkait Demo 4 November lalu. Ical mengapresiasi aksi damai yang dilakukan oleh sejumlah ormas Islam terkait dugaan penistaan agama oleh Gubernur Petahana DKI Basuki T Purnama.

"Demo akbar pada tanggal 4 November yang lalu adalah ekspresi sah dari berbagai elemen umat Islam, dalam menyampaikan sikap yang ada di hati mereka dan dilakukan, Alhamdulillah, secara damai," ujarnya.

"Kita mengimbau, khususnya DPP Golkar untuk memberikan imbauan agar menjunjung tinggi Pancasila sebagai falsafah negara, UUD RI 1945 dan NKRI, serta prinsip mulia Bhinneka Tunggal Ika, perbedaan dalam sikap beragama adalah rahmat bagi kita semua," tutup Ical. (elz/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads