Kabag Penum Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, dalam melaksanakan kerjasama penanggulangan kejahatan Internasional dan Transnasional, Interpol menyediakan sarana pertukaran informasi untuk menyebar luaskan data dan informasi ke seluruh negara anggotanya.
"Dalam sistem informasi tersebut tersedia basis data Interpol Notices (Notifikasi Interpol) yang terdiri dari data-data tentang informasi buronan Internasional, pelaku kejahatan, modus operandi, orang hilang, terorisme, paket benda berbahaya bahkan sampai data mayat tidak dikenal," kata Martinus di Bali Nusa Dua Convention Center, Selasa (8/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap negara anggota dapat meminta Interpol untuk mempublikasikan pelaku kejahatan yang dicarinya yang kemungkinan telah melarikan diri ke luar negeri," ujarnya.
Melalui publikasi ini, Martinus menjelaskan, negara anggota Interpol akan membantu negara lain dalam pencarian dan penangkapan pelaku kejahatan tersebut yang kemungkinan memasuki negaranya.
"Jumlah data Red Notice dari seluruh negara di dunia yang dipublikasikan melalui INTERPOL saat ini sebanyak 599 data, termasuk data Red Notice yang dipublikasikan oleh Indonesia sebanyak 83 data (2013-2016). Dari data tersebut beberapa buronan Internasional telah berhasil ditangkap dan diekstradisikan atau dideportasikan," ujarnya.
Dari 83 data red notice yang diterbitkan itu, 24 di antaranya berhasil ditangkap. Berikut beberapa keberhasilan NCB INTERPOL Indonesia atas informasi Red Notice yaitu:
1. Penangkapan dan ekstradisi buronan negara lain yang masuk Indonesia. Diantaranya sebagai berikut :
-Sayyed Abbas ke Australia (2015)
-Ludek Bradac ke Praha (2014)
-Antonino Messicati Vitale ke Italia (2013)
-Musaev Samir ke Uzbekistan (2013)
-Tomas Toman ke Rep. Czech (2013)
-Timothy Geoffrey Lee ke Australia (2010)
2. Koordinasi dengan negara lain yang telah menangkap buronan Indonesia. Diantaranya sebagai berikut :
-Samadikun Hartono dari Tiongkok (2016)
-Hartawan Aluwi dari Singapura (2016)
-Dimitar Nikolov Iliev dari Serbia (2016)
-Totok Ari Praboo dari Kamboja (2016)
-Adrian Kiki Ariawan dari Australia (2014)
-Sherny Kojongian dari USA (2012)
-David Nusa Wijaya dari USA
-Peter Dundas Walbran dari Australia (2011)
-Anggodo Wijoyo dari Tiongkok
-Gayus Tambunan dari Singapura
-Nazarudin dari Colombia (idh/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini