Jika Tak Minta Maaf ke Kapolda Metro, Pengunggah Video Bakal Dijerat Hate Speech

Jika Tak Minta Maaf ke Kapolda Metro, Pengunggah Video Bakal Dijerat Hate Speech

Nur Khafifah - detikNews
Selasa, 08 Nov 2016 11:25 WIB
Kombes Awi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono telah mengklarifikasi tuduhan provokasi massa yang dilakukan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan. Ia membenarkan ucapan Kapolda yang diunggah di video yang viral tersebut, namun membantah adanya upaya provokasi massa.

Menurut Awi, Iriawan hanya menagih komitmen massa FPI yang berjanji tidak akan rusuh dalam demo 4 November. Bahkan pengunggah video berpotensi terkena tuduhan menyebarkan kebencian.

"Nanti kena hate speech itu (si pengunggah video) kalau enggak minta maaf sama Kapolda," kata Awi usai mendengarkan arahan Presiden Joko Widodo di PTIK, Jl Tirtayasa, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awi mengaku sudah mengetahui siapa yang mengunggah video tersebut di media sosial. Dia juga mengingatkan agar yang bersangkutan meminta maaf jika tak ingin terseret tuduhan menyebarkan kebencian.

Dalam video tersebut, tampak Iriawan menemui pendemo yang merupakan massa FPI yang masih tersisa di lokasi dan menanyakan mengapa mereka tidak menangkap pendemo yang rusuh.

Pertanyaan tersebut menurut Awi, bukan dimaksudkan untuk menghasut. Sebab dilontarkan justru setelah kerusuhan selesai. Iriawan mempertanyakan komitmen FPI yang sudah berjanji tidak akan melakukan aksi anarki saat demo 4 November. Bahkan ia menyebut, pimpinan FPI, Habib Rizieq siap menangkap massa yang rusuh saat demo besar-besaran itu.

"Sebelum dilakukan demo, Kapolda, Pangdam bertemu Habib Rizieq. Habib ngomong menjamin tidak ada kerusuhan (saat demo 4 November). 'Nanti laskar saya yang akan mengamankan pendemo. Kalau ada yang rusuh, laskar saya yang akan menangkapnya, polisi ndak boleh masuk," papar Awi sambil mengulang ucapan Habib Rizieq.

Janji Habib Rizieq itulah yang menurut Awi ditagih Iriawan kepada massa FPI. Namun saat video tersebut diunggah di media sosial, Iriawan dituduh menghasut FPI dan HMI.

"Itu sudah komitmen khusus makanya Kapolda ngomong itu. Kan mereka wanprestasi itu. Malah diplesetin, kapolda memprovokasi," ucap Awi. (fjp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads