Massa berdatangan sejak Kamis (3/11) malam. Sebagian massa menginap di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Sejak Jumat (4/11) pagi, massa telah memadati kawasan sekitar Monas mulai dari Tugu Tani, Patung Kuda hingga di pusat demo.
Namun sangat disayangkan, aksi yang seharusnya damai malah berakhir ricuh. Hal ini disebabkan adanya salah satu kelompok massa beratribut HMI yang memprovokasi.
Foto: Mei Amelia/detikcom |
Sekelompok massa itu melempari aparat yang melakukan pengamanan, dengan botol minuman berisi air kencing, bambu hingga batu. Massa tersebut semakin memanas selepas isya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas pun terpaksa menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Massa tercerai dan akhirnya bubar menjelang pukul 22.00 WIB.
Foto: Mei Amelia/detikcom |
Tetapi di luar aksi yang berujung anarkis itu, ada potret gambaran kesejukan yang terselip di dalamnya. Sejumlah ormas Islam yang tidak melakukan aksi anarkis justru membangun kebersamaan dengan aparat TNI-Polri.
Seperti yang ditunjukkan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana. Kedua jenderal itu duduk bersama dengan sejumlah ulama dari ormas Islam di trotoar.
Foto: Mei Amelia/detikcom |
Seusai Irjen Iriawan dan Mayjen Teddy mengantar kembali perwakilan yang akan menyampaikan petisi ke Presiden, ke kerumunan massa, Iriawan dan Teddy duduk bersama sejumlah ulama. Potret ini diambil detikcom, beberapa menit setelah sekelompok massa yang anarkis mulai redam.
Foto: Mei Amelia/detikcom |












































Foto: Mei Amelia/detikcom
Foto: Mei Amelia/detikcom
Foto: Mei Amelia/detikcom
Foto: Mei Amelia/detikcom