Ribuan Arek Suroboyo Rekonstruksi Ulang Perang Lawan Inggris dan Kolonial

Ribuan Arek Suroboyo Rekonstruksi Ulang Perang Lawan Inggris dan Kolonial

Zainal Effendi - detikNews
Minggu, 06 Nov 2016 14:19 WIB
Jakarta - Pekik 'Allahu Akbar' bersambung teriakan 'merdeka' dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menjadi pembuka Parade Surabaya Juang. Parade itu menjadi agenda tahunan untuk memperingati dan menyemarakkan Hari Pahlawan 10 November.

Parade Juang yang diikuti 6 ribu peserta dari komunitas pecinta sejarah ini juga melakukan rekonstruksi pertempuran di beberapa titik jalur yang dilalui. Berbeda dengan penyelenggaraan tahun tahun sebelumnya, jalur yang dilalui Parade Surabaya Juang tahun ini lebih panjang, mulai depan Monumen Tugu Pahlawan hingga depan Taman Bungkul.

Ribuan warga sejak pagi sudah memadatai jalur jalur yang dilalui seperti Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Urip Sumoharjo dan Jalan Darmo, Minggu (6/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak ketinggalan, para warga juga mengabadikan momen rekontruksi pertempuran arek-arek Suroboyo melawan kolonial menggunakan kamera profesional maupun kamera handphone.

Rekonstruksi pertempuran ini, para peserta yang tampil all out dengan pakaian ala pejuang lengkap dengan senjata serta menggunakan jip terbuka maupun bom asap serta petasan selama melakukan rekonstruksi pertempuran.

Menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini penambahan rute Parade Surabaya Juang dikarenakan di sepanjang jalan tersebut, dulunya juga terjadi momen-momen penting sebagai bagian perjuangan arek-arek Suroboyo.

"Seperti di kawasan patung kerapan sapi (Jalan Panglima Sudirman), itu dulu ada pertempuran tentara TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) melawan tentara kolonial," kata Risma.

Sepanjang rute yang dilalui Parade Surabaya Juang 2016, komunitas pecinta sejarah merekonstruksi ulang momen-momen bersejarah yang menjadi bagian tak terpisahkan dalam peristiwa heroik pertempuran 10 November di Surabaya pada tahun 1945 silam. Beberapa atraksi teatrikal digelar. Seperti di kawasan eks Gedung Siola yang menampilkan teatrikal perang Madun dan perang Benteng Kedung Cowek.

Aksi teatrikal juga tersaji di Jalan Gubernur Suryo. Lalu di depan Monumen Bambu Runcing ada teatrikal pidato Bung Tomo dan perang Surabaya. Kemudian di Jl Polisi Istimewa SMAK St Louis ada teatrikal penurunan bendera Jepang dan pengibaran bendera Merah Putih. Berikutnya di depan gedung SMAK Santa Maria, ada teatrikal perang 10 Nopember. Dan terakhir di Taman Bungkul, ada teatrikal pidato Bung Tomo yang melibatkan seluruh peserta parade.

Dalam pertempuran itu, Jenderal Mallaby berhasil dilenyapkan oleh arek-arek Suroboyo. (ze/asp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads