"Gerak jalan kerukunan ini tidak hanya semata menjaga kerukunan, stamina dan kesehatan tapi tidak kalah penting ini dimaksudkan agar kerukunan tetap bisa kita jaga dan pelihara," kata Menag di kawasan CFD, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/11/2016).
"Kerukunan sebenarnya sudah menjadi karakter bangsa ini yang beragam, bangsa yang besar dan ada pada dirinya keragaman itu. Kerukunan menjadi sesuatu yang tidak asing bagi kita," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak bisa pasrah begitu saja terhadap kondisi kerukunan karena harus dirawat. Agama menjadi faktor yang penting untuk tetap rukun. Saya sering mengatakan di banyak kesempatan daripada menggunakan agama untuk menilai perilaku orang lain kepada kita, lebih baik menggunakan agama untuk kita bersikap kepada orang lain," tutur Menag.
Menag menambahkan, agama mengajarkan bagaimana kita bisa menghormati dan menghargai orang lain.
"Apabila kita menghormati dan menghargai pihak lain dan tidak menuntut untuk dipahami dan dihargai kita tentu bisa yakin bahwa kita bisa hidup rukun damai toleransi di tengah keberagaman masyarakat," ujar Menag.
(rna/rna)











































