Ini 4 Kesejukan pada Demo 4 November

Ini 4 Kesejukan pada Demo 4 November

Bisma Alief Laksana - detikNews
Sabtu, 05 Nov 2016 09:15 WIB
Ini 4 Kesejukan pada Demo 4 November
Foto: detikcom
Jakarta - Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada para ulama dan kyai yang sudah memimpin demo pada 4 November 2016. Demo hingga maghrib berjalan dengan sejuk.

"Sebagai negara demokrasi, kita menghargai proses penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa yang dilakukan pada hari ini dengan cara-cara yang tertib dan damai," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11/2016) dini hari. Jokowi didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Menko Polhukam Wiranto, dan Menag Lukman Hakim.

"Terima kasih kami sampaikan kepada para ulama, kyai, habib, ustaz yang telah memimpin umatnya yang menyejukkan sehingga sampai maghrib berjalan dengan tertib dan damai," ucapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan pers ini disampaikan Jokowi setelah memimpin rapat terbatas malam tadi bersama para menterinya.

Berikut 4 kesejukan yang ada pada demonstrasi 4 November 2016 kemarin:


Pendemo dari Bandung Bawa Tanaman untuk Pemprov DKI

Foto: Avitia Nurmatari
Rombongan LSM Gaza asal Jawa Barat hadir di Masjid Istiqlal untuk mengikuti demonstrasi menuntut penuntasan kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Satu mobil pikap tanaman sudah disiapkan untuk mengganti tanaman yang kemungkinan akan rusak.

"Kami sudah tiba di Istiqlal, hanya saja mobil pikap yang membawa tanaman belum. Kalau sudah tiba akan diberikan kepada Dinas Pertamanan Pemprov DKI," ujar Ketua LSM Gaza Dody Permana kepada detikcom, Jumat (4/11/2016).

Ada atau tidaknya tanaman yang dirusak saat aksi demo nanti, pihaknya tetap akan memberikan tanaman tersebut kepada Pemprov DKI Jakarta. Jika tidak diterima, maka tanaman akan dihibahkan ke Masjid Istiqlal.

"Kalau mereka tidak mau, kami berikan kepada pengelola Masjid Istiqlal," ujarnya.

Pendemo Bawa Plastik Untuk Punguti Sampah Sisa Demo

Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Aksi simpatik dilakukan seorang pria dan wanita di tengah demo 4 November. Di tengah keriuhan massa, keduanya memungut sampah dengan berbekal kantung plastik besar. Pria berpeci itu membawa kantung plastik berwarna hitam, sedangkan sang wanita memungut sampah. Bergerak ke berbagai titik di persimpangan antara Masjid Istiqlal dan Lapangan Banteng, Jumat (4/11/2016)

Kehadiran pria dan wanita pemungut sampah itu membuat pendemo berinisiatif memberikan botol minuman yang hampir habis isinya. Mereka memasukkan sampah ke kantong sampah yang dibawa pria tersebut. Mayoritas sampah berupa botol minuman. Sisanya sampah plastik bekas makanan.

Selain kedua orang tersebut, ada juga sekelompok relawan Gerakan Membersihkan Masjid (Gemas) dari Mualaf Center Indonesia, yang khusus untuk membersihkan sampah di sekitaran masjid Istiqlal.

"Ini kan rumah Allah, jadi harus bersih. Maka dari itu kami tergerak untuk melakukan aksi nyata," kata salah seorang relawan, Jay (28).

Dikatakan Jay, dia bersama rekan relawan lainnya saat ini fokus dulu untuk membersihkan sampah di Masjid Istiqlal. "Prioritaskan kebersihan dulu, setelah itu kalau sempat baru aksi damai," katanya.

Pendemo Beri Mawar Merah ke Polwan Berjilbab

Foto: Haris Fadhil/detikcom
Polwan berjilbab ikut mengamankan demonstrasi besar-besaran menuntut pengusutan kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Di tengah bertugas, para Polwan berjilbab mendapat hadiah dari pendemo.

Ada sekitar 10 Polwan berjaga di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jl Medan Merdeka Timur, Jumat (4/11/2016). Di tengah demo, ada massa yang mendatangi para Polwan. Bukan untuk membuat kericuhan, melainkan untuk memberikan hadiah berupa bunga mawar merah.

Semua Polwan berjilbab itu mendapat mawar merah. Mereka lalu memegang mawar merah itu sambil tersenyum-senyum.

"Ini dapat dari pendemo tadi," kata seorang Polwan sambil memegang erat mawar merahnya.

Massa FPI Bentengi Polisi dari Massa HMI di Depan Istana

Foto: Hasan Al Habshy
Massa beratribut HMI bertahan di Jalan Majapahit depan Istana Negara, Jakarta Pusat meminta kepada petugas kepolisian yang berjaga-jaga untuk boleh melewati perempatan Jalan Majapahit ke arah Medan Merdeka Barat, Jumat (4/11/2016) malam.

Polisi membentuk pagar betis menutup akses massa HMI menuju Jalan Medan Merdeka Barat. Yang mengejutkan, di depan barisan polisi bertameng itu, ada massa FPI yang berdiri membentuk pagar betis. Massa FPI bergandengan tangan, seolah menjadi tameng bagi polisi. Massa beratribut HMI lalu melakukan negosiasi dengan massa FPI supaya boleh melanjutkan aksi demonya malam ini.

Tetapi, masa FPI tidak memberi respons, begitu juga dengan petugas Brimob yang berjaga di perempatan tersebut.

Sesekali masa beratribut HMI itu meneriakkan yel-yel. "Hati-hati, hati-hati provokasi," ujar salah satu pendemo beratribut HMI.
Halaman 2 dari 5
(bis/bag)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads